SII - XLIII - Melarikan Diri

26 5 1
                                    

Aku mengerjapkan mata dalam kegelapan yang menyelimuti ruangan ini. Rupanya tertidur bersandar di pintu membuat punggungku terasa remuk. Sudah berapa lama? Di luar tidak terdengar suara seperti sebelumnya. Kedamaian menjebak bagai ranjau yang ditanam dalam tanah.

Pintu di belakangku diketuk pelan, aku bergegas berdiri, menekan saklar dan membuka bilah pintu. Shane berdiri dengan tangan kosong. Maksudku, biasanya dia membawa makanan untukku ke dalam kamar seperti membawa makanan untuk hewan peliharaan, apa sekarang dia berniat menyiksaku di sini?

"Keluarlah, aku sudah menyiapkan makan malam," ujarnya yang membuatku tertegun. Oh, apa sekarang aku baru terlihat seperti manusia di matanya?

Meja ruang makan berada tepat di belakang punggungnya, melihat tumpukan daging ayam di atas meja membuatku enggan menolak undangan. Setidaknya, kalau ingin kabur dari sini aku harus memiliki tenaga. Aku tidak berniat kabur dengan konyol.

Kami makan dalam keheningan, tetapi mataku terus menyisir celah ruangan ini. Shane, meski dia memperlakukanku dengan baik, aku sama saja dengan tawanan. Kendati dia memintaku hanya memercayainya, aku tidak bisa melakukannya. "Kenapa ... kau ... menghindari Cordelia?" tanyaku, ragu.

Shane menghela napas, meletakkan garpu dan pisau, dia menatapku lurus. "Karena dia menginginkanmu, untuk alasan yang masih sama."

"Tapi!" Aku menjeda, kenapa perkataannya seolah ... "Bukankah posisi alpha di klan werewolf hutan Cannock Chase kosong? Dan bagaimana Cordelia bisa hidup kembali? Bukankah Glenda ...."

Shane terkekeh, sudut bibirnya tertarik ke atas. "Kau percaya wanita pemilik penginapan itu?"

Bibirku terkatup rapat. Tidak mungkin apa yang berusaha dikatakan Shane adalah Glenda selama ini terlibat dengan Cordelia. Bukankah wanita bermantel hijau emerald yang menyapaku pertama kali ketika datang ke penginapannya adalah Glenda yang kukenal?

"Kalau kau tidak melupakan silsilah mereka, Blyhte," ujar Shane yang menggelitikku, "Glenda dan Cordelia adalah kakak-beradik."

Memang benar, tapi bukankah Glenda menolongku? Dia bahkan mempertaruhkan dirinya untuk menyelamatkanku dari Shane. Lantas, jika tidak demikian, apakah selama ini dilakukannya hanya sandiwara belaka?

Tidak. Glenda bukan wanita seperti itu.

"Blyhte, kau pikir Glenda memiliki keberanian menyerang kakaknya sendiri?" tanya Shane yang mengobrak-abrik kepercayaanku. "Asumsikan saja kau dan Rodney adalah saudara, akankah kau menyerangnya yang merupakan saudaramu?"

Jika benar, untuk apa selama ini Glenda melindunginya?

Shane melirikku, menyuapkan potongan daging ke dalam mulutnya. "Mendapatkan kepercayaanmu tidak sesulit memecah belah kawanan serigala, Blyhte Alison."

Kepalaku rasanya berputar, makanan yang sebelumnya kutelan terasa naik ke permukaan. Rodney, siapa yang harus kupercaya? Glenda, apa benar dia membohongiku selama ini? Cordelia masih hidup dan berkeliaran di depan mataku beberapa jam yang lalu. Shane yang duduk di depanku dan mengunyah makan malamnya dengan santai, haruskah aku memercayai ucapannya? Ini membuatku bingung. Semuanya membuatku terombang-ambing dalam keputusasaan. Apakah selama ini mereka mempermainkanku?

"Apa Rodney Halard masih sering mengikutimu?" tanya Shane yang membuatku otomatis mendongak, menatapnya. Kelopak matanya menyipit. "Laki-laki tidak berguna, hanya menyusahkanmu saja selama ini."

Peganganku pada garpu mengerat, buku jariku memutih. Apa katanya? Justru Rodney yang selama ini membantuku selagi dia menyeretku ke dalam masalah bersama Cordelia.

Shane menaikkan alisnya, tersenyum miring. "Paling-paling sekarang dia sudah menjadi umpan serigala lapar di hutan."

"SHANE!" Aku melompat dari dudukku, menerjangnya dari atas meja makan. Sepatuku menginjak dan mengotori taplak meja putih bersih yang disiapkannya untuk makan malam hari ini. Piring di atas meja berjatuhan ke lantai, suara pecahan piring yang jatuh ke lantai menghias tindakan impulsifku. Aku mencengkeram kerahnya, mengarahkan garpu pada Shane yang mengerutkan dahi. Barangkali tidak mengira aku merusak makan malamnya dan mulai menyesal telah mengundangku ke meja makan. "Membicarakan Rodney seperti itu di depanku bukanlah hal yang bijaksana, Shane," ujarku, suaraku bergetar, menahan amarah yang siap meledak di depannya. "Di mana Cordelia sekarang?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hunting the Werewolf [On Going]Where stories live. Discover now