Ring

334 57 13
                                    

"Kemasi barangmu dan Mario, ikut aku ke rumah mama"

"Ngapain? Dan...belum tentu tante masih ingat aku...."

"Untuk apa? Untuk ketemu mama...dan harus kamu tau, mama nyariin kamu terus"
"Yuk...susulin Mario, mama pasti seneng banget denger kabar ini dan ketemu kalian" ucap Jisung mengajak Lisa untuk masuk dan mengabari Mario, tapi Lisa justru berdiri terdiam.

"Nggak Jie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nggak Jie....aku nggak bisa" lirih Lisa.





"Apa?" "Kali ini kenapa lagi?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa?"
"Kali ini kenapa lagi?"

"Jie....kamu tau dari awal masalahnya bukan pada dirimu ataupun keluargamu" lirih Lisa

"Lalu apalagi?"
"Jangan mempermasalahkan masalah yg sebenarnya tidak ada Li.....12tahun masih kurang menderita kah?"
"Setidaknya fikirkan tentang Mario....jangan mempertahankan egomu" mohon Jisung dengan tatapan memelas.

"Jie....aku...."

Jisung menghembuskan nafas kasar, mulai mengerti kemana arah pembicaraan Lisa.
"Tentang karirku?"
"Aku akan mengakhirinya....segera...aku janji"

"Tapi Jie...."

"Sstttt.....aku nggak terima penolakan apapun alasannya, kalo kamu masih keras kepala, aku culik juga nih" ucap Jisung menarik lengan Lisa untuk masuk ke arah hotel.

"Nggak lucu bercandanya...." celetuk Lisa

"Tapi aku nggak lagi bercanda!" ucap Jisung menatap Lisa dengan tatapan tajam
"Aku nggak mau kehilangan kamu lagi"
"Ditambah lagi sekarang ada Mario"
"Apapun akan aku lakukan untuk mempertahankan kalian meski harus mengakhiri karirku, aku sudah tidak peduli"

"Dimana kamarmu?" tanya Jisung saat mereka berdua sudah berada di dalam lift.

"Lantai 3"











🐹🐹

"Gimana cara ngomongnya sama Mario?" lirih Lisa saat mereka berdua berdiri tepat di depan pintu kamar Lisa dengan Mario

Pressure (Lalisa-Park Jisung) Where stories live. Discover now