Brother

341 51 10
                                    


"Tunggu...." ucap Sullyoon mencekal lengan Jisung.

"Ya?"

"Boleh....aku memanggilmu....oppa?"

"Hah?" kaget Jisung.

"Jisung-a aku mencarimu sedari tadi, kamu harus minum obat dulu sebelum tampil" ucap Jaemin tiba-tiba datang diantara Jisung dan Sullyoon.

"Obat?" bingung Jisung.

"Iya obat dari doktermu, kami tidak ingin menanggung resiko sakitmu makin parah jika tidak ruin minum obat. Schedule kita semakin padat soalnya. Ayo..." Jaemin menarik lengan Jisung menjauh dari Sullyoon.

"Hyung, sejak kapan aku minum obat? Dan dokter yg mana yg hyung maksud itu?" bisik Jisung di perjalanan.

"Entahlah...aku hanya mengarangnya" celetuk Jaemin.

"Hah?"

"Dokter apapun itu yg bisa membuatmu menjauh dari gadis itu"

"Ah....hyung memang hyung terbaikku" bisik Jisung tersenyum lebar.

"Hanya itu?"

"Terima kasih hyung..." ucap Jisung dengan mode maknae cute.

"Hanya terima kasih?"

"Oke aku akan mentraktirmu hyung"

"Aku masih sanggup bayar makananku sendiri" ucap Jaemin.

"Lalu?"

"Sampaikan ke Lisa nuna tolong belikan aku miniatur karakter Sesshomaru tapi yg ori, nanti uangnya aku ganti, oke?"

"Sesshomaru kakaknya Inuyasha?"

"Hmm..di Korea belum ada store resmi yg buka, jadi harus beli langsung kesana, dan terakhir kita ke Osaka storenya sedang tutup karna sedang direnovasi"

"Aku tidak yakin Lisa tau tentang Sesshomaru hyung, kenapa nggak nitip ke Yuta hyung aja?"

"Nggak ah, canggung....masak iya tiba-tiba jastip, ngeri ditabok, hehehehe"

"Hmm oke nanti coba aku tanya ke Lisa bisa enggaknya, tapi aku nggak nyangka ternyata hyung nolongin aku barusan ada pamrihnya" ucap Jisung mode mencibir.

"Itu namanya symbiosis mutualisme tauuuu"

"Ne.......terima kasih Jaemin hyung yg terbaik emang"

"Lagipula sepertinya rumor itu bukan rumor bagi gadis itu"

"Hmm? Maksudnya?"

"Gadis itu....menyukaimu, jadi berhati-hatilah jangan memberi harapan palsu"

"Hah? Mana mungkin?"

"Itu buktinya yg kamu bawa itu apa?"

"Apa? Hanya minuman Jahe dan sandwich. Mungkin dia memang ramah terhadap semua orang"

"Ah....Jisung-a...kamu benar-benar lugu, coba balik kemasan sandwichnya"

"Hmm? Apa?" Jisung mengernyitkan dahi dan membalik kemasan sandwich di tangannya.
"Nomor.......ponsel?"

"Tepat....." ucap Jaemin dan seketika sandwich di tangan Jisung terjatuh.

"Ah....aku tidak menyukainya" Jisung menggembungkan pipinya.
"Untuk hyung saja"

"Sudah kamu jatuhkan lalu diberikan padaku? Wah.....maknae satu ini benar-benar" Jaemin berdecak.

"Kalau begitu buang saja" Jisung melenggang meninggalkan Jaemin tanpa dosa.











Pressure (Lalisa-Park Jisung) Where stories live. Discover now