Sad

437 69 10
                                    

"Sesuatu pernah terjadi pada rahim Lisa"
"Bukan kerusakan, tapi sengaja dirusak"

"Apa maksud nuna?"
"Seseorang pernah menyakiti Lisa hingga rahimnya terluka?"

"No...bukan seperti itu, rahim Lisa pernah mengalami tindakan, tapi aku rasa team medis yg menanganinya salah prosedur, hingga mengakibatkan peradangan akut dan membuat Lisa sering kesakitan di area rahimnya"

"Tindakan? Seperti apa itu nuna?"

"Aku tidak berani menyimpulkan sendiri, akan lebih baik jika kamu menanyakannya langsung pada Lisa"
"Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa menentukan langkah awal pengobatannya"

"Nee....nuna"

"Jie...." panggil dokter Kim menahan lengan Jisung

"Ya?"

"Kamu sudah dewasa, aku tau kamu faham dengan apa yg aku bicarakan"
"Persiapkanlah untuk jawaban yg terburuk dari Lisa"
"Saat kamu mengatakan Lisa tidak pernah mau dibawa ke rumah sakit meski dia selalu kesakitan, pasti ada hal yg jauh membuatnya lebih sakit"
"Dan apapun itu, aku yakin Lisa membutuhkan mu berada di sisinya untuk menguatkannya"



🐹🐹

"Lisa....kamu sudah sadar?"

Jisung....disini? Disebelahku? Orang yg sedari tadi menggenggam tanganku itu dia?
Dan dia juga orang yg membawaku kerumah sakit?

"Lisa.....?" panggil Jisung.

"Kenapa membawaku kerumah sakit?" lirih Lisa.

"Kamu kesakitan lalu pingsan, aku tidak tau apa yg harus aku lakukan jadi aku membawamu ke sini"

"Sudah aku bilang jangan pernah bawa aku ke rumah sakit" Lisa menatap nyalang kearah Jisung.

"Lisa...kamu kesakitan...." lirih Jisung mulai frustasi

"Cukup pergi dan tinggalkan aku sendiri"

"Aku tidak mungkin meninggalkanmu dalam keadaan seperti itu Lisa" lirih Jisung.

"Dan sekarang....kamu sudah tau?" lirih Lisa sedikit terkekeh tapi jauh dihati nya terasa sangat nyeri, berusaha tersenyum tipis di hadapan Jisung.

"Li......jangan katakan apapun jika kamu tidak ingin mengatakannya" lirih Jisung.

"Ya......hamil diluar pernikahan dan aborsi"
"Aku pernah melakukan itu"

Mendadak waktu terasa terhenti, semuanya menjadi sunyi.




"Ah.....perasaan ini lagi, aku benci mengingatnya, tapi tidak....kali ini kenapa terasa lebih sakit, apa karna dia dihadapanku saat ini?"
"Tatapan itu? Kekecewaannya? Atau rasa iba darinya?"
"Sial....aku....aku rasa aku terlambat berlari menjauh"
"Aku tidak pernah takut apapun isi fikiran orang tentangku, tapi kali ini aku sangat takut"
"Aku takut pada harapanku sendiri, meski aku sadar...orang sepertiku tidak seharusnya berharap lagi"



"Lisa....." lirih Jisung memulai pembicaraan
Tapi sungguh apapun kalimat yg akan Jisung ucapkan, Lisa tidak memiliki keberanian untuk mendengarnya.

Pressure (Lalisa-Park Jisung) Where stories live. Discover now