Epilog

300 10 6
                                    

Selamat datang di epilog. The end of this story #nangeskejerdongsaya

Tinggalkan jejak dengan vote, komen atau benerin typo-typo meresahkaeun

Thanks

Happy reading everybody

Hopefully you will love this story like I do love Jayden and Melody

❤️❤️❤️

____________________________________________________

I have no such compunction. I would burn this world for you.”

The Villain
____________________________________________________

—The Villain____________________________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Musim gugur
London, 15 September
Pukul 15.30

“Dengan ini menyatakan bahwa Jayden Wilder divonis hukuman mati dan akan menjalankan masa tahanannya di penjara Isle of Weight. Keputusan ini sudah akhir, bersifat mutlak, dan tidak bisa diganggu gugat.”

Hakim agung mengetuk palu sebanyak tiga kali. Kilatan-kilatan cahaya dari kamera spontan memenuhi ruangan. Para wartawan sibuk berdebat. Penonton yang menduduki kursi panjang menjadi ricuh. Semuanya terpecah menjadi tiga golongan yaitu:

1. Golongan pendukung hakim. Mereka yang berada di golongan inilah yang sangat puas dengan vonisku. Wajah-wajah mereka sumringah dengan senyum lebar. Beberapa orang saling berpelukan. Kebanyakan dari mereka merupakan anggota klan Donzalo.

2. Golongan netral. Mereka tidak menjadi kubu siapa pun. Lebih bertindak sebagai pengamat. Beberapa dari mereka saling mengobrol. Orang-orang dari jurnalistiklah yang menjadi golongan ini.

3. Kau pasti sudah tahu golongan ini. Ya, mereka golongan mendukungku untuk tidak dijadikan tersangka. Mereka berpendapat aku tidak salah karena hanya membela diri.

Ketiga hakim yang memimpin sidang akhirku pun berdiri. Sambil membawa berkas-berkas tebal, deretan jaksa penuntut umum ikut bubar. Sedangkan dengan tangan diborgol, aku diseret petugas polisi penjagaku. Pak Zavi mengikutiku. Dan wartawan pun mengerumuni serta mengejar-ngejar kami. Mereka sangat ramai ingin mewawancaraiku. Sayangnya, aku tak peduli.

Kendati ada beberapa stasiun TV yang berada di bawah naungan klan Davidde, tetapi aku tak akan memberikan sepatah kata pun pada mereka yang mengerumuniku ini.

“Saya bakal ngajuin PK,” cetus Pak Zavi yang masih gigih untuk membelaku, “atau Anda bisa mengajukan grasi.”

Aku berhenti untuk menatap pria itu. Secara otomatis petugas poli ikut berhenti, wartawan-wartawan pun berhneti dan makin ganas memotret, memvideo, serta menerikkan banyak pertanyaan.

Satu sudut bibirku kutarik ke atas membentuk senyum miring ketika menatap Pak Zavi sejurus. Maka, kukatakan, “Terima kasih atas bantuanmu selama ini. Tapi aku nggak mau ngajuin PK atau grasi.”

“Loh? Kok, gitu?”

“One day, you will understand.”

Musim gugurIsle of Weight, 16 SeptemberPukul 07

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Musim gugur
Isle of Weight, 16 September
Pukul 07.02

“Ini dia! Coba lihat yang ini! Jangan diganti!” teriak salah satu tahanan. Ia duduk di meja depan TV bersama tahanan-tahanan lain.

“Diamlah!” pekik salah satu dari mereka.

Setelah suasana di ruang makan para tahanan itu senyap, terdengarlah seorang reporter TV yang menerangkan, “Saat ini sedang terjadi aksi unjuk rasa di depan gedung Royal Court of Justice. Mereka menuntut pembebasan Jayden Wilder. Dan mayoritas orang-orang yang berdemo adalah tunawisma. Mereka mengatakan vonis mati bisa berdampak buruk pada mereka.

“Karena sejak kemarin kantin gratis yang dimiliki Jayden Wilder tidak beroperasi lagi. Selain itu mereka juga berteriak seharusnya pemerintah bangga memiliki Jayden Wilder karena berusaha mengentaskan gelandangan. Tidak hanya itu, beberapa ahli juga berpendapat bahwa aksi unjuk rasa ini rupanya juga ditunggangi oleh partai politik pro Jayden Wilder. Ketua umum part—”

“Hei! Aku coba ganti saluran TV-nya! Aku baru dapat informasi!” potong salah seorang tahanan yang tiba-tiba berlari ke gerombolan mereka. Ia lantas cepat-cepat mengambil remot dari salah satu tahanan dan langsung mencari-cari saluran yang dimaksud.

“Nah ini dia!”

Reporter pria yang agak ketakutan di TV tersebut pun mengabarkan, “Terjadi aksi penembakan warga sipil, pengeboman, dan pembakaran kendaraan-kendaraan alat berat di dekat pelabuhan. Aksi ini dilakukan oleh anggota klan Davidde yang menuntut Jayden Wilder, pemimpin mereka, dibebaskan. Wali kota setempat pun meminta kepada pihak berwenang agar membebaskan Jayden Wilder supaya warga sipil tidak terkena imbasnya.”

Sambil membawa nampan sarapanku, aku lantas berjalan masuk sel tahananku. Senyum miring pun melekuk di bibirku kala menyadari aku akan segera bebas.

____________________________________________________

Thanks for reading this epilog

Thanks juga yang udah vote, komen, atau benerin typo-typo meresahkaeun

Kelen luar biasa

Bonus foto kecintaan zeye

Well, you next Je Me Seri 4 teman-temin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Well, you next Je Me Seri 4 teman-temin

With Love
©® Chacha Nobili
👻👻👻

Senin, 29 Agustus 2022

Report and remake: Selasa, 31 Oktober 2023

MR. MAFIA AND I [REMAKE]Where stories live. Discover now