Chapter 35 [Berlian Melody]

93 13 0
                                    

Selamat datang di chapter 35

Tinggalkan jejak dengan vote, komen atau benerin typo-typo meresahkaeun

Thanks

Happy reading everybody

Hopefully you will love this story like I do love Jayden and Melody

❤️❤️❤️

____________________________________________________

Bukankah kadang hidup ini sungguh aneh? Tak jarang orang yang menyakiti kita, juga merangkap sebagai penyembuh.”

Berlian Melody
____________________________________________________

—Berlian Melody____________________________________________________

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Musim semi
Clifton Hampden, 15 April
Pukul 07.50

Aku meledak dan Jayden membiarkanku. Tak tahu harus apa lagi, akhirnya aku menangis sejadi-jadinya.

“Sorry. I’m so sorry. But, can I hug you?”

Pertanyaan itu membuatku kaget. Secara impulsif aku menemukan diriku menerjang Jayden dengan pelukan. Pria itu terhenyak sampai-sampai punggungnya membentur meja rendah yang mengelilingi sofa. Meski demikian, ia tetap balas melingkarkan tangan-tangannya di tubuhku.

“I miss you. I miss us,” rengekku.

Dasar! Bisa-bisanya aku cepat luluh begini.

“Aku juga, Baby. Maaf, udah bikin kacau.” Jayden menjatuhkan ciuman di pundak dan di sela-sela rambutku. Kegiatan kami lantas terganggu oleh dehaman Meggy.

“Oh! Sorry, Meg,” ucapku sambil meringis dan kontan melepas pelukan. Aku mengusap air mata menggunakan punggung tangan sambil memandang Meggy.

“Sebaiknya kalian pulang dan pergi ke kamar kalian sendiri,” sindir Meggy dengan tampang lempeng. Wanita yang berdiri tidak jauh dari satu set sofa ruang tamunya itu sekarang melipat kedua tangan di dada.

Meski sangat kentara kalau tidak suka dengan Jayden, setidaknya Meggy menghormati keputusanku untuk memilih pria itu.

Aku pun tidak kuasa menggigiti kukuku seraya menahan senyum rikuh. Lalu berusaha berdiri diikuti Jayden yang mengajak, “Ayo pulang,”

“Ayo,” balasku sambil menunduk. Ketika menatap sebelah sandalku yang teronggok di lantai berlapis karpet putih gading di sebelah selimut Meggy, aku bertanya pada wanita itu. “Meg, bisakah kau meminjamiku sepatu?”

MR. MAFIA AND I [REMAKE]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz