Chapter 34 [Berlian Melody]

77 16 0
                                    

Selamat datang di chapter 34

Tinggalkan jejak dengan vote, komen atau benerin typo-typo meresahkaeun

Thanks

Happy reading everybody

Hopefully you will love this story like I do love Jayden and Melody

❤️❤️❤️

____________________________________________________

“Apakah jalan yang kuambil ini sudah benar?”

—Berlian Melody
____________________________________________________

—Berlian Melody____________________________________________________

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Musim semi
Clifton Hampden, 15 April
Pukul 07.45

This is ridiculous. Bagaimana mungkin Jayden sudah ada di sini? Apakah pria itu sungguh manusia normal pada umumnya yang bertanya orang-orang tentang keberadaanku? Atau jangan-jangan selama ini ia memiliki kesaktian dengan level setara dukun atau penyihir yang bisa melihat dengan mata batin?

Ataukah memang Meggy yang ahli meramalkan sekelumit masa depan dengan dua bukti yang sudah kukantongi? Pertama, wanita itu membuktikan ramalan Jayden tahu kondisi mendiang Papa tanpa aku perlu memberitahu suamiku itu dan datang ke rumah sakit. Kedua, pagi ini.

Meski bukti pertama telah dipatahkan oleh jawaban masuk akan bin bisa membuatku sakit hati oleh Jayden, tetap saja rasanya Meggy bisa meramalkannya. Iya, kan? Lalu dengan entengnya Meggy memintaku melupakan hal itu. Apa-apaan?

Padahal beberapa detik lalu aku masih tidak tahu harus bagaimana lagi. Ingin menelepon Karina, tetapi apa yang harus kuceritakan? Ini rumah tanggaku bersama Jayden. Bagaimanapun, aku tidak ingin mengumbar keburukan suamiku ke sahabatku yang tinggal di Jakarta itu. Lagi pula, aku lupa membawa ponsel dan dompet.

Aku lantas memutuskan pergi ke rumah Meggy sebab ingat ia sedang libur hari ini. Maka, selepas memarkir mobil secara rapi di bahu jalan depan rumahnya, aku merapatkan mantel yang kukenakan saat berjalan menuju pintu depan, sebelum menekan belnya dengan tidak sabaran.

Pintu terbuka. Sang pemilik pun memancarkan wajah kaget. “Melody?” Ia lantas menelitiku dari atas hingga bawah. “Apa yang terjadi? Kenapa kau menggigiti kuku begitu dan hanya mengenakan satu sandal?”

“Boleh aku masuk, Meg?” pintaku.

Ia lantas celingukan. “Tentu. Apa yang terjadi? Di mana suamimu?”

MR. MAFIA AND I [REMAKE]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt