49 : Athena?

5K 257 22
                                    

Jord berlari tergesa-gesa dengan seorang pria mengikutinya. Di koridor rumah sakit, ia melihat Dexter tampak frustasi juga tempramen. Emosi pria itu tidak stabil karena mengkhawatirkan wanitanya.

"Tuan, saya membawakan ahli khusus untuk menangani kasus Nyonya Anna. Dia juga salah satu profesor yang turut andil dalam membuat cairan penghilang ingatan itu. Jadi, dia lebih mengerti dalam hal ini," ucap Jord.

Dexter langsung menatap pria di sebelah Jord dengan tatapan penuh intimidasi. "Kau bisa menyelamatkan istriku? Jangan biarkan penyakit mematikan itu diderita istriku. Bisa kau cegah?" Pria itu mengangguk.

"Namun saya tidak bisa menjamin seratus persen berhasil setelah menjalani operasi ini, Tuan. Saya hanya bisa memastikan aliran darah yang mengalir ke saraf pasien bersih dari cairan amnesia itu."

"Tapi dokter tadi bilang, saraf otak istriku sudah rusak. Kau bisa memperbaiki itu?"

"Saya rasa saraf otak istri Anda belum sepenuhnya rusak. Karena jika sudah rusak total, pasien akan mengalami stroke. Tetapi saat ini tidak bukan? Itu berarti masih bisa diperbaiki atau dicegah agar tidak rusak total. Langkah awal saya harus membersihkan cairannya di aliran darah menuju saraf otak pasien terlebih dahulu dan melakukan beberapa terapi. Tetapi saya butuh persetujuan pihak keluarga yang mewakili untuk melakukan ini, dikarenakan prosesnya akan membutuhkan waktu yang cukup lama."

"Aku suaminya memberi izin untuk kesembuhan istriku. Lakukan apa saja berapapun biayanya selama apa pun terserah, asalkan istriku pulih."

"Baik Tuan. Kemungkinan proses operasi dan sebagainya akan memakan waktu kurang lebih lima belas sampai dua puluh jam, namun akan saya usahakan lebih singkat dari itu."

Pihak ahli medis langsung bergegas menyiapkan keperluan operasi. Sementara Dexter menatap Anna dari luar melalui dinding kaca pemisah. Dada pria itu sakit melihat wanitanya terbaring lemah karena ulahnya. Ia sangat sedih, kesal, dan menyesal. Namun, Dexter pandai menyembunyikan ekspresinya.

Lama memandangi Annanya, telepon Dexter berbunyi. Panggilan itu dari Bryan.

"Tuan. Mereka semua kabur. Kami hanya berhasil menangkap Tuan Claxim kembali. Nona Claire terjatuh ke jurang saat dalam pengejaran tadi. Yang lain belum berhasil menemukannya di dasar jurang itu. Adam dan Isabella dibawa kabur penyusup itu. Saat ini kami masih dalam proses pencarian."

Tangan Dexter mengepal kuat. "Brengsek! Bagaimana mereka bisa kabur, bodoh! Apakah penjagaanmu mulai melemah hah?!" Kedua mata Dexter menutup rapat. Ia berusaha meredam emosinya.

"Maaf Tuan. Penyusup kali ini lebih cerdik. Karena semua rencana pelarian ini tersusun sangat rapi dan mereka juga terlatih, hingga kami terlambat menyadari. Maaf atas keteledoran saya Tuan."

"Brengsek! Cari mereka semua sampai dapat! Bawa Claxim hidup-hidup kepadaku. Aku tunggu di markas!"

Dexter buru-buru meninggalkan rumah sakit. Sebelumnya ia memercayakan kondisi Anna pada Jord dan dokter yang dibawa pria itu tadi. Tidak lupa pula Dexter memerintahkan beberapa anak buahnya yang lain untuk berjaga di sekitaran rumah sakit dan di depan ruang operasi. Tentunya untuk menjaga keamanan wanitanya selama ia pergi.

"Brengsek! Aku tidak akan memaafkan siapa saja yang berusaha mengusik kehidupanku. Apalagi wanitaku. Siapapun itu aku akan menyingkirkannya walaupun dia adalah adikku sendiri!"

/

Andrew menatap dokter pribadinya yang tengah mengobati Adam dan Isabella. Sepasang suami istri itu tidak sadarkan diri karena pengaruh obat bius. Selesai mengobati, beberapa anak buahnya langsung memborgol sepasang Smith itu di sebuah ruangan yang kedap suara, namun tetap bersih.

Heartless [ON GOING]Where stories live. Discover now