17 : Something Happens

14.7K 913 30
                                    

Wah gilak sie aku ngilanh berapa lama nie? Sekitar mau 2 bulanan yah? 😫😫huaaa sorryy bangettt soalnya lagi agak sibuk nugas segala macam akhir² ini keteteran bangettt😔

Pasti ga enak banget ya dighosting tiba² trus kalian nungguin ya ga pasti hshsh kek doi alsjhdhskajshjska.

Huaaa maaf dan terima kasih banyak sebesar-besarnya buat kalian yang selalu setia menunggu up dari author gajelas seperti aku😫💗

Udah dulu deh cepika cepikinya, langsung baca aja ya ini yang kalian tumggu² dari akhir taun 2021 kmren hshssh

Happy reading bestiee💗

Di sebuah bangunan tua yang letaknya di tengah-tengah hutan, seorang pria baru saja tiba di sana dengan mobilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sebuah bangunan tua yang letaknya di tengah-tengah hutan, seorang pria baru saja tiba di sana dengan mobilnya. Kedatangannya langsung disambut oleh beberapa penjaga yang bertugas di tempat itu. Pintu mobilnya langsung dibukakan dengan sigap oleh salah satu bodyguard-nya.

Tanpa sepatah kata, Dexter keluar mobil dan langsung melangkah dengan lebar memasuki bangunan tua itu. Di tengah-tengah ruangan, tersedia sebuah ring tinju dengan Bryan yang berdiri tegap membelakangi benda besar itu menyambut kedatangan Tuannya.

"Selamat datang, Tuan!" sambut Bryan tanpa ekspresi.

Dexter hanya diam tanpa berniat menjawab. Pria itu tampak membuka kancing kemejanya satu-persatu hingga terlepas semua. Otot kekar di bagian dada hingga perut Dexter tampak menggoda. Ditambah tato singa kolaborasi dengan ular miliknya di bagian perut kirinya membuat kesan manly begitu kental.

Di bagian dada kanannya juga terdapat tulisan bahasa romawi kuno yang entah apa artinya diukir sedemikian rupa. Bagian punggung lebarnya juga tidak mulus dari tato. Di sana terbentang luas tato burung elang yang sedang mengepakkan sayapnya dari ujung ke ujung.

"Tawanan yang kuminta tadi sudah siap?" tanya Dexter sembari menaiki ring.

"Tentu, Tuan. Perlu saya panggilkan sekarang?" Dexter mengangguk di dalam ring. Bryan bergegas memanggil tawanan yang dimaksud.

Tidak perlu menunggu lama, Bryan kembali dengan tiga orang mengikuti di belakangnya. Dua orang anak buahnya yang memegangi seorang pria dengan penutup kepala berada di tengah-tengah.

Tawanan pria itu bernama Gordan. Pria bertubuh kekar berkebangsaan Spanyol. Usia bahkan pekerjaannya sama dengan Dexter. Bedanya, Gordan adalah mafia kelas kakap asal Spanyol sedangkan Dexter asal Italia.

Penutup kepala Gordan dilepaskan anak buah Bryan secara tiba-tiba. Pria bertubuh kekar itu sudah menampilkan wajah datarnya menatap Dexter yang berdiri di atas ring dengan tatapan penuh kebencian. Sedangkan Dexter sendiri tersenyum miring.

"Bagaimana kabarmu, Gordan? Menikmati kehidupanmu yang baru selama satu tahun terakhir ini, huh?" ucap Dexter dengan nada mengejek.

Gordan masih diam. Ia berjalan menaiki ring itu saat sebuah tangan Dexter terulur ke depan menginterupsinya untuk naik.

Heartless [ON GOING]Where stories live. Discover now