38 : Chaos

6.4K 425 8
                                    

Warning! Slow update!

★Please enjoy★

Anna yang melihat itu semakin mempererat pelukannya di lengan Dexter. Ia semakin merapatkan tubuhnya pada suaminya.

"Selamat datang, Adam. Isabella. Lama tidak berjumpa dengan kalian!" sapa Darenzo dengan senyumannya. "Ah! Mengapa kau membawa teman-temanmu ini kemari? Apa aku melakukan kesalahan? Seharusnya kita hari ini mengadakan jamuan makan malam keluarga saja." lanjutnya menatap satu persatu polisi CIA yang mengelilinginya.

"Aku bukan keluargamu!" desis Adam berusaha menahan emosinya.

"Dad, mari kita bicarakan ini baik-baik. Tidak perlu membawa teman-temanmu kemari untuk menyelesaikan semuanya. Kita bisa menyelesaikannya ini baik-baik, bukan? Aku percaya itu!" Kini Dexter yang angkat suara.

"What are you fucking talking about?! Berhenti memanggilku 'dad'!"

Prang!

Adam membanting vas bunga yang ada di dekatnya begitu saja. Ia sudah tidak tahan lagi. Claxim berdesis ngeri dengan tatapan mengejek. Isabella mengusap lengan suaminya, berusaha menenangkan.

"Tenanglah, Adam!" bisik Isabella. Wanita itu kini beralih menatap putrinya. Anna membuka kedua tangannya. "Anna! Kemarilah! Mommy merindukanmu!" ujarnya penuh harap.

Anna menatap suaminya sebentar, seolah meminta persetujuan. Dexter mengangguk seolah mengerti tatapan itu. Kini, Anna berjalan pelan menghampiri ibunya. Decla yang melihat itu mengerutkan kening sembari menatap Dexter dengan sebelah alis terangkat.

"Mengapa kau biarkan?" bisik Claire sangat pelan, namun hanya bisa didengar Dexter.

"Dia akan kembali. Percayalah!" sahut Dexter tak kalah pelan.

Isabella memeluk erat putrinya. Air matanya sudah tak bisa ia tahan. Begitu pula Adam yang balas memeluk dua perempuan yang sangat ia cintai.

"Mommy?" panggil Anna setelah mereka cukup lama berpelukan. Isabella menjauhkan sedikit wajahnya agar bisa melihat Anna dengan jelas.

"Yes, sweetheart?"

"I'm sorry!"

"No! Ini semua bukan salahmu, sweetheart!" Isabella mengusap surai Anna dengan lembut.

"Ayo kita pulang, sayang! Kita harus segara pergi dari neraka ini!" timpal Adam dibalas gelengan Anna.

"I'm sorry, dad. Tapi aku tidak bisa pergi bersama kalian."

Adam dan Isabella saling pandang dengan tatapan tidak mengerti. Sementara Dexter, menyunggingkan senyum miring.

"Apa maksudmu, sweetheart?"

"Aku tidak bisa pergi meninggalkan Dexter, mom! Dia suamiku!"

"Jangan berbicara yang tidak-tidak, Anna! Jelas-jelas dia sudah menculikmu selama hampir satu tahun ini! Kau menghilang tanpa jejak, lalu sekarang kau menyatakan dirimu sudah menikah? Apa kau ingat bagaimana pernikahanmu jika itu memang benar terjadi, hah?!" sahut Adam membuat Anna mengernyit.

"Cukup, Smith! Berhenti membuat keributan di rumahku! Anna sekarang adalah bagian dari keluarga Alderizond. Dia adalah istri Dexter. Kau harus menerima itu!" Darenzo angkat suara. Baru saja Adam dan Isabella akan membantah, namun tiba-tiba Anna merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya.

Wanita itu hampir terjatuh, jika saja Dexter tidak sigap menangkap tubuhnya. "Awsh!" ringis Anna memegangi kepalanya.

"Anna sayang? Kau kenapa, sweetheart?" Isabella panik menghampiri putrinya dengan khawatir.

Heartless [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang