03 : He's A Rude Man

31.4K 1.9K 15
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ⭐ di pojok kiri bawah sebelum membaca yaa 🤩 sertakan komen kalian juga di setiap part ✨

Happy Reading!

"Mulai sekarang, aku adalah majikanmu dan kau adalah milikku

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Mulai sekarang, aku adalah majikanmu dan kau adalah milikku. Kau tidak boleh melakukan sesuatu tanpa izin dariku. Mengerti?" ucap Dexter dengan nada serius.

"Sepertinya Anda perlu mengecek masalah kejiwaan Anda, Tuan. Kurasa Anda mengalami gangguan kejiwaan!" ucap Anna dengan nada membentak.

Dexter berdecih sinis. Ia kembali menegakkan tubuhnya.

"Perkataanmu cukup kasar, Nona."

Detik berikutnya, Dexter menjambak rambut Anna kuat-kuat, hingga membuat gadis itu tersentak dan meringis.

"ARGH! LEPAS!"

Dexter terkekeh sinis. "Pria yang kau sebut memiliki masalah kejiwaan ini akan menunjukkan padamu seberapa bermasalah jiwanya."

Pria itu masih menjambak rambut Anna sembari membawanya menuju pintu balkon. Anna tidak berhenti meronta-ronta meminta dilepaskan. Langkahnya terseret, karena tidak seimbang akibar tarikan Dexter di rambutnya yang menyeret sampai ke balkon kamar itu.

"LEPASKAN AKU KEPARAT!" Anna sudah tidak tahan untuk mengeluarkan kata-kata kasarnya pada pria itu. Ia benar-benar kesakitan.

Demi Tuhan! Anna baru saja mengalami kecelakaan. Kepala dan juga betisnya masih terasa sangat sakit. Sekarang ditambah Dexter menarik kuat rambutnya membuat rasa nyeri di kepalanya itu bertambah berlipat ganda.

Dexter membenturkan tubuh bagian depan Anna ke pembatas balkon. Tangannya masih mencengkram kuat-kuat rambut hitam legam milik Anna. Ia memaksa Anna untuk melihat ke bawah.

Tinggi sekali.

Anna takut akan ketinggian.

Gadis itu memejamkan matanya saat melihat ke bawah sana begitu tinggi jaraknya. Anna berasumsi ia sekarang berada di lantai tiga.

"Open your eyes, Anna!" bisik Dexter dengan nada rendah. ("Buka matamu, Anna!")

Tubuh Anna bergetar. Ia menahan rasa sakit dan rasa takutnya akan ketinggian, sampai-sampai keringat dingin mulai membanjiri wajahnya.

"BUKA MATAMU, ANNA!" bentak Dexter berteriak sembari memaksa gadis itu membuka matanya dengan tangannya yang bebas.

Anna tersentak. Tubuhnya semakin bergetar hebat. Di bawah sana, ia dapat melihat sebuah kolam renang besar dengan air biru yang sangat jernih dan terlihat menyegarkan, tetapi sangat dalam.

Di penglihatan Anna, air itu seperti akhir dari kehidupannya. Jika ia jatuh ke dalam sana sekarang, habislah nyawanya. Begitulah isi pikiran Anna.

"Please, no!" lirih Anna diiringi tetesan air matanya.

Heartless [ON GOING]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن