PART 20

354 9 0
                                    

Dalam perjalanan pulang, Amanda sudah tertidur dengan pulas. Brian melirik ke arah Amanda dan melihat gadis itu sudah tertidur. Brian tersenyum melihat Amanda yang sudah tidur.

"Tidur saja dia terlihat sangat cantik, ingin rasanya aku mengurungnya agar orang lain tidak melihat betapa cantiknya dirimu." gumam Brian pelan.

Akhirnya mobil Brian sudah sampai di depan kontrakan Amanda. Brian mencoba membangungkan Amanda akan tetapi Amanda tidak menggubris ucapannya.

Brian mendekat pada Amanda lalu menepuk pelan pipi  Amanda agar gadis itu bangun. Amanda yang merasa terganggu akhirnya membuka matanya perlahan. Amanda kaget karena dirinya tidak menyadari jika dirinya sudah tertidur.

"Sudah sampai, masuk dan istirahatlah," ucap pelan Brian.

"Eh iya,Tuan. Maaf saya ketiduran," ucap Amanda tersenyum kikuk.

"Tidak masalah,"

"Terima kasih, saya masuk lebih dulu," ucap Amanda lalu membuka pintu mobil.

Amanda yang mau turun dari mobil di tahan oleh Brian. Brian menatap Amanda dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Makasih untuk malam ini Amanda," ucap Brian tersenyum.

Amanda membalas senyuman Brian dan mengangguk. Brian melihat senyuman itu merasa sangat bahagia. Sungguh Brian sangat nyaman dan bahagia saat berada di dekat Amanda.

Amanda menatap Brian yang tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya. Dia  benar-benar merasa seperti bermimpi karena bertemu dengan seorang pangeran. tampan bak dewa yunani seperti Brian. Amanda mengakui kalau Brian begitu tampan apalagi di lihat dari jarak yang begitu dekat.

Amanda tidak menyadari jika sekarang Brian terkekeh melihat Amanda yang terus menatapnya. Amanda yang larut dalam hayalannya seketika tersadar saat mendengar suara Brian.

"Sudah puas menatapku nona, Amanda?" tanya Brian terkekeh.

"Eh m-maaf Tuan,"  ucap Amanda terbata karena tertangkap basah oleh Brian.

"Ya sudah sekarang masuklah ini sudah larut," ucap Brian.

"Baiklah.." ucap Amanda lalu keluar dari mobil Brian dan masuk ke kontrakan.

Brian menatap Amanda sampai gadis itu masuk, setelah mengetahui bahwa Amanda sudah di dalam, Brian segera melajukan mobilnya meninggalkan kontrakan Amanda.

Di rumah Brian. Pria itu baru saja mengganti pakaiannya dengan pakaian kasual, sambil berdiri memandangi pemandangan malam hari dari balkon kamar.

Teringat akan wajah Amanda, pria itu tersenyum bahagia. Brian kembali teringat akan pemuda yang tanpa sengaja menjatuhkan minuman lalu mengenai dress Amanda. Brian melihat jelas tatapan pria itu pada Amanda, yang seolah-olah dia terpesona dengan gadis miliknya.

"Aku tidak akan biarkan siapapun yang mendekati milikku jika tidak ingin menyesal," gumam Brian mengepalkan tangannya.

Brian yang sudah lelah berdiri akhirnya masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya di king size yang berukuran besar.

Baru beberapa jam bertemu dengan Amanda, rasanya sudah seperti berapa tahun. Brian sangat merindukan gadis cantik itu. Detak jantungnya semakin kencang saat mengingat Amanda yang berpenampilan anggun saat menemaninya ke acara.

Brian meraih ponsel lalu menghubungi Amanda. Dia ingin memastikan jika Amanda sudah tidur apa belum.

Tak berlangsung lama akhirnya Amanda mengangkat panggilan masuk dari Brian.

📱
"Halo, kenapa Tuan menelpon saya malam-malam begini?" tanya Amanda.

"Saya hanya memastikan kamu sudah tidur apa belum,"

"Saya baru saja mau tidur Tuan akan tetapi Tuan sudah menelpon saya,"

"Ya sudah tidurlah sekarang,"

"Iya Tuan,"

"Hmm,"

"Selamat malam Tuan, saya matikan dulu teleponnya,"

"Iya, selamat malam juga."

Lalu Amanda mematikan sambungan telepon tersebut karena dirinya akan segera tidur. Begitu pun dengan Brian dia meletakkan ponselnya kembali, lalu merebahkan tubuhnya. Tak butuh waktu lama Brian sudah tertidur.

Terjebak Cinta CEO [END]Where stories live. Discover now