Part 6

1.1K 44 1
                                    

Pagi hari Amanda terlihat sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja. Amanda memakai baju yang sederhana tapi tetap terlihat anggun. Amanda sudah mengemudikan motornya menuju toko bunga.

Sampainya di toko bunga Amanda segera memarkirkan motornya dan segera masuk ke dalam toko.

"Pagi Fel," sapa Amanda tersenyum pada Feli.

"Pagi, Manda. Eh baru dateng ternyata," balas Feli.

"Udah ada yang pesen bunga, Fel?" tanya Amanda.

"Belum,  toko masih sepi aja,"

"Hmm," Amanda hanya berdehem sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Terdengar bunyi ponsel Feli pertanda ada notifikasi WhatsApp masuk. Segera Feli mengambil ponselnya dan melihat siapa pengirim tersebut. Raut wajah Feli berubah menjadi senang setelah membaca pesan tersebut.

"Manda ayo cepet rangkai bunga ada yang ngirim chat ke aku katanya mau pesan 6 bunga terus di antarkan di alamat dia," ucap Feli.

"Baiklah, aku yang anterin aja."

Setelah itu Amanda dan Feli mengambil beberapa motif bunga dan segera merangkai secantik mungkin. Amanda dan Feli begitu ahli dalam merangkai bunga menjadi terlihat sangat cantik dan terlihat mewah.

Selesai dengan pekerjaan mereka, Amanda sudah merapikan bunga yang mau di antar ke customer mereka. Amanda sudah mengemudikan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sedangkan dari arah lain, Brian yang tidak sengaja menangkap sosok gadis yang selama ini sudah mencuri perhatiannya baru saja keluar dari toko bunga dengan beberapa bunga yang di bawanya.

"Itu bukannya gadis waktu itu? ngapain dia bawa bunga sebanyak itu? atau mungkin saja dia kerja di toko bunga ini," gumam Brian dalam hati.

Karena begitu penasaran akhirnya Brian menyuruh asistennya Farel masuk ke dalam toko itu untuk mencari tahu apakah Amanda bekerja di toko bunga ini.

"Farel, coba kamu masuk ke toko itu lalu tanyakan apakah gadis yang baru saja pergi bekerja di toko ini," titah Brian pada Farel.

"Memangnya kenapa dengan gadis itu, Bos?" tanya Farel yang bingung dengan sikap Brian.

"Nggak usah banyak tanya, itu bukan urusan kamu. Cepat selesaikan apa yang aku perintahkan,"

"Hehe siap Pak Bos," ucap Farel terkekeh.

"Hadeh untung saja aku seorang yang penyabar kalau nggak udah aku lempar nih curut ke sungai Amazon." ucap Farel dalam hati sambil keluar dari mobil Brian.

Farel yang sudah masuk ke toko tersebut langsung di sapa Feli.

"Selamat datang di toko bunga Pak, mau beli bunga motif apa?" ucap Feli ramah sambil tersenyum.

"Saya kesini bukan mau beli bunga tapi mau nanya sesuatu," balas Farel dengan raut wajah cuek.

Feli yang mendengar ucapan pemuda tampan di hadapannya langsung memasang raut wajah bingung.

"Bapak mau nanya apa?" tanya Feli.

"Apa gadis yang baru saja keluar dari toko ini bekerja disini atau hanya sekedar pembeli saja?"

Feli tambah bingung sama pemuda ini ada maksud apa menanyakan sahabatnya itu.

"Itu karyawan sekaligus sahabat saya. Memangnya ada hal apa Bapak menanyakan teman saya? apa dia sudah membuat kesalahan?" tanya Feli.

"Tidak Mbak. Saya hanya ingin tahu saja terima kasih atas informasinya saya permisi,"

Tanpa menunggu jawaban dari Feli, Farel langsung keluar dari toko bunga itu. Feli yang melihatnya langsung merubah raut wajahnya dengan penuh tanda tanya.

"Dih dasar aneh," ucap Feli.

"Ada apa ya dia nanya tentang Amanda, aku harus kasih tau nih sama Amanda."

Farel yang sudah di dalam mobil langsung memberitahukan informasi tentang gadis yang di cari tahu oleh atasannya itu.

"Gadis yang di maksud Bos tadi itu karyawan disini, dia   mungki lagi ngantar pesanan paket bunga," jelas Farel.

Brian hanya diam tanpa membalas satu kata pun.

"Ayo jalan," ucap Brian.

"Baik Bos,"

Setelah itu mobil yang di tumpangi Brian melaju meninggalkan toko bunha Feli.

Terjebak Cinta CEO [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora