PART 39

236 8 0
                                    

Sampainya mereka disana, Brian dan Farel menghampiri Amanda yang sedang membawa belanjaan. Farel tanpa aba-aba meminta Amanda untuk menyerahkan belanjaannya itu.

"Biar saya yang membawa belanjaannya nona," ucap Farel.

"Eh tidak usah Tuan  biar saya saja," tolak Amanda sopan.

"Biarkan Farel yang bawa belanjaannya sayang," ucap Brian.

"Tapi--,"

"Tidak masalah nona dan jangan memanggilku Tuan panggil saja saya Farel hehe," ucap Farel sambil tertawa.

"Baiklah Farel terima kasih,"

Amanda mengucap terima kasih serta menyunggingkan senyumannya kepada Farel membuat Brian tak suka.

"Jangan senyum kearahnya sayang," ucap Brian dengan rasa cemburu.

"Yaelah cemburuan amat sih orang cuman di senyumin doang bukan minta di nikahin," sindir Farel.

"Mau di potong berapa gajimu?" tanya Brian dengan datar.

Glek!

Farel menelan kasar salivanya, seketika nyali pria itu menciut mendengar ucapan dari sang bos sekaligus sahabatnya.

"Loh nggak bahaya ta bawa-bawa gaji hehe, maaf Pak Brian saya becanda," ucap Farel.

"Udah ah jangan berlebihan begitu, ayo pulang sekarang," ajak Amanda.

"Hmm, kamu naik mobil sama aku. Biar motor di bawah curut itu," ucap Brian lalu Amanda hanya mengangguk dan berjalan masuk ke mobil.

"Gini nih kalau udah bucin, dunia serasa jadi milik berdua." ucap Farel.

Sampainya di rumah Amanda mereka pun keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Sedangkan Farel sudah meletakkan belanjaan Amanda di dapur. Di rasa sudah selesai semua Brian segera pulang ke rumah.

"Sayang aku pulang dulu, besok jadwal pagi aku mau berangkat," ucap Brian.

"Sampai rumah langsung istrahat dan jangan lupa makan malam," ucap Amanda dengan menampilkan senyum manisnya.

"Kalau kamu senyum seperti itu rasanya tidak rela aku ninggalin kamu,"

"Kumat deh gombalnya,"

"Aku nggak gombal sayang,"

"Ya sudah pulang dan beristrahatlah kamu pasti capek,"

"Dan sampaiikan ke mama kamu salam aku ya,"

"Mama sama Papa lagi diluar negeri sayang, Papa ada urusan disana sedangkan Mama ngikut," jelas Brian.

"Oh iya,"

"Cium aku," pintah Brian sambil menunjuk pipi kanan-Nya.

Amanda melototkan matanya karena malu apalagi disini bukan hanya ada mereka tapi ada asistennya Brian, Farel.

"Harus sekarang ya?" tanya Amanda polos dan sedikit malu akan melakukan itu.

"Sekarang sayang nggak mungkin 7 tahun ke depan lagi,"

"Iya-iya,"

Saat Amanda akan mencium pipi Brian tiba-tiba pria itu malah membalikkan wajahnya dan seketika bibir mereka pun bertemu. Tidak hanya kecupan tapi Brian sedikit melum*t bibir Amanda sedikit lama. Brian tidak memperdulikan Farel yang sedang disana.

Farel hanya mengelus dada dengan wajah yang sedikit terkejut akan keganasan Brian sama Amanda.

"Buset, Bos ternyata brutal juga." gumam Farel dengan nada suara yang tidak terdengar oleh dua orang yang sedang bermesraan.

Terjebak Cinta CEO [END]Where stories live. Discover now