PART 40

305 10 0
                                    

Setelah kepulangan Brian dan Farel Amanda sudah melakukan kegiatannya di dapur, yaitu memasak makan malam. Gadis itu dengan telaten dengan peralatan dapur.

Sedangkan di rumah besar milik Brian terlihat dua pria tampan sedang sibuk, tiba-tiba Farel memberitahu sesuatu kepada Brian.

"Bos, saya mendapat kabar dari orang di LA bahwa anda disana selama seminggu," jelas Farel.

Brian hanya diam tidak menanggapi ucapan Farel.

"Tunggu sebentar lagi sayang, setelah urusan pekerjaanku selesai secepatnya aku akan menikahimu, dan maaf jika nanti aku tidak mengabarimu untuk seminggu kedepan." batin Brian dengan penuh keyakinan dan merasa sangat tidak rela jika berlama-lama tanpa kabar dari Amanda.

Amanda baru saja selesai makan malam, gadis itu duduk di ruang tamu dan merengkuh ponsel milkinya. Rumah Amanda bisa di bilang berukuran sedang, gadis itu hidup dengan kesederhanaan.

Amanda mencoba memgirim pesan kepada Brian. Tak lama yang di kirim pesan pun sudah membalas pesan dari Amanda.

💌
(Apa kamu sudah makan malam?) Amanda.

(Baru selesai sayang, tumben gadisku ini mengirim pesan) Brian.

(Apa kamu merindukan calon suamimu yang tampan ini?) Brian.

(Kamu terlalu percaya diri sekali)

Amanda tersenyum melihat isi pesan mereka berdua, baru pertama kali gadis itu merasakan yang namanya jatuh cinta. Oh apakah Amanda sudah jatuh cinta kepada Brian sang es kutub?

Amanda pun tidak bisa menolak jika dirinya sudah jatuh hati pada pria itu, pria dimana yang dulu membuatnya kesal bahkan suka memaksanya. Tapi seiringan waktu semua itu berubah jadi cinta bahkan kenyamanan yang di berikan oleh Brian kepadanya begitu di nikmati sampai Amanda sudah jatuh cinta pada Brian.

"Kenapa aku merasa tidak ingin jauh dari Brian," gumam Amanda dengan wajah sendu.

Amanda tiba-tiba merindukan Brian, entah kenapa gadis itu menginginkan Brian untuk bertemu lagi sebelum Brian akan berangkat besok. Lalu kembali mengirim pesan kepada Brian, meminta agar sang pacar datang menemuinya.

25 menit kemudian Brian sudah datang ke rumah Amanda. Amanda membuka pintu dan terlihat lria tampan sudah berdiri di depan pintu rumah. Gadis itu mempersilahkan Brian masuk.

Entah angin dari mana tiba-tiba Amanda memeluk Brian, Brian yang mendapat pelukan dari Amanda sedikit terkejut tapi segera membalas pelukan Amanda dengan semyum di wajahnya.

Brian merasa jika bajunya basah, seketika Brian menangkup kedua pipi Amanda dan benar saja dugaan Brian benar, gadis itu menangis.

"Kamu baik-baik saja, hm?" tanya Brian.

"Kenapa nangis?" lanjutnya.

"Bisakah kamu menunda kepergianmu di LA?" tanya Amanda dengan wajah sendu.

Brian tersenyum lalu menghapus jejak aie mata yang masih saja membasahi pipi gadis cantik ini. Ternyata Amanda menangis karena tidak ingin dirinya pergi.

"Sayang apa kamu menangis karena hal ini?"

Amanda mengangguk pelan.

"Aku tidak bisa menundanya sayang karena ada pekerjaan yang harus aku selesaikan, dan yah setelah aku pulang aku akan membuat sesuatu yang bikin kamu bahagia sayang," jelas Brian.

"Jadi jangan nangis lagi, aku nggak suka liat gadisku ini menangis,"

"Aku hanya tidak ingin jauh darimu Brian, aku rindu"

Beian tersenyum bahagia, dia menyadari saat ini Amanda sudah mencintainya. Dari ucapan Amanda saja sudah di pastikan gadis itu sudah jatuh hati.

"Aku pun sama hal nya denganmu, aku tidak bisa jauh dari kamu. Tapi aku janji setelah pekerjaanku selesai aku akan langsung pulang dan menemuimu,"

"Baiklah jaga diri kamu disana ya,"

"Dan ingat jangan deket-deket dengan cowok lain kalai aku nggak ada,"

"Enggak sayang,"

Blush

Pipi Brian memerah setelah mendengar kata 'Sayang' dari mulut Amanda.

"Coba ulangi kamu manggil apa barusan," ucap Brian terkekeh.

"Sayang," sahut Amanda tersenyum.

Brian salting dengan panggilan itu.

"Aki bisa gila kalau di panggil seperti itu tapi aku juga seneng kamu panggil aku sayang, jadi mulai detik ini stop manggil Brian tapi panggil aku sayang,"

Amanda tertawa melihat reaksi Brian, pria yang dulunya di kenal dengan es kutub sekarang terlihat manja di depannya.

Terjebak Cinta CEO [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ