Part 11

709 35 0
                                    

Brian yang sudah selesai dengan meeting berjalan masuk ke dalam ruangannya di ikuti Farel dari belakang.

Seperti Biasa karyawan yang berpapasan dengan Brian selalu menunduk hormat kepada atasan. Karyawan wanita paling banyak menatap ketampanan bos mereka itu.

Brian selalu membuat para karyawan wanitanya terpesona, tidak dengan karyawan yang pria mereka hanya biasa saat melihat Brian dan asistennya itu.

"Semoga Pak Brian menjadi jodohku hehe,"

"Jangan berhayal terlalu tinggi mungkin saja kamu bukannya tipenya Pak Brian,"

"Enak saja, aku cantik dan seksi begini masa masih di tolak sih,"

"Halah kamu ini, kalau Pak Brian naksir sama kamu mungkin saja dia tidak akan mengabaikan kamu saat menyapanya hahahaha,"

"Ih kamu yah, lihat aja nanti Pak Brian akan menjadi suamiku,"

Begitulah perkataan para karyawan wanita.

Sampainya di ruangan CEO, Brian menduduki kursi kebesarannya dan sedang memeriksa beberapa file berkas yang ada di meja kerja Brian. Sedangkan Farel sibuk melihat jadwal Brian.

Farel yang selesai melihat jadwal Brian tiba-tiba mendapat informasi bahwa Brian dan dirinya di undang ke acara hari ulang tahun putri pemilik perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan Brian.

"Bos, saya mendapat informasi kalau besok Bos di undang ke acara hari ulang tahun putrinya Pak Alex jam 8," ucap Farel kepada Brian.

"Baiklah aku akan menghadirinya, apa kamu mau ikut denganku?" tanya Brian.

"Mohon maaf Bos, saya akan pergi bersama pacar saya besok. Hehehe saya kan nggak jomblo ngenes seperti Bos," ucap Farel tertawa sambil mengejek Brian.

"Terserah kamu saja Farel,"

Brian tidak terlalu mengambil pusing perkataan sahabatnya itu. Begitulah Farel yang selalu mengejeknya karena sampai sekarang belum ada yang jadi pengisi hati sahabatnya ini.

"Mau sampai kapan kamu sendirian gini bro?"

"Kamu nggak iri liat sahabatmu ini yang udah punya pasangan, lah kamu dari dulu sampai sekarang belum aja dapet pendamping hidup hadeh,"

"Pergilah dari ruanganku Farel kalau hanya ingin membicarakan soal ini terus menerus, saya udah bosan dengernya,"

"Idih aku kan cuman ngasih tahu aja bro, sonoh cari pasangan jangan sampai jadi perjaka tua wahahaha,"

Farel tertawa sambil keluar dari ruangan Brian. Brian yang melihat sahabatnya keluar hanya menggelengkan kepala sambil memijit pelipisnya.

"Lihat saja nanti," ucap Brian tersenyum.

Saatnya jam siang. Amanda tengah duduk sendiri di cafe dekat toko bunga.

"Sepi banget nggak ada Feli," gumam Amanda sambil mengaduk-aduk minumannya.

Karena merasa bosan akhirnya Amanda memutuskan untuk kembali ke toko dan membayar pesanannya.

Sampainya di toko Amanda duduk sambil menunggu pembeli. Amanda yang melamun seketika mengingat pemuda itu kembali.

"Kalau di lihat-lihat Tuan itu ganteng juga tapi pemaksa banget," ucap Amanda.

"Aku berharap semoga tidak di pertemukan lagi dengannya,"

Amanda yang sedang asik bergumam sendiri seketika kaget dengan suara orang yang mau beli bunga. Kemudian Amanda  melayani sang pembeli tersebut.

Sore harinya, Brian yang baru menyelesaikan pekerjaannya segera menghubungi asistennya Farel. Tak lama kemudian Farel mengetuk pintu ruangan Brian dan segera masuk ke dalam.

"Ada apa, Bos?" tanya Farel yang sudah di hadapan Brian.

"Kamu selesaikan berkas yang lainnya, aku mau pulang terlebih dahulu. Badanku terasa pegal semua,"

"Baiklah kalau begitu Bos, saya akan menyelesaikannya,"

Brian hanya mengangguk lalu keluar ruangan di ikuti oleh Farel di belakangnya. Seperti biasa Farel mengantarkan Brian di depan mobil lalu menyerahkan kunci mobil pada Brian.

Terjebak Cinta CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang