Part 2

1K 50 5
                                    

Setelah dari restoran Brian dan Farel segera menuju ke  perusahaan. Ada berkas yang harus di tanda tangan Brian. Tak lama kemudian mereka sudah sampai dan turun dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam perusahaan.

Brian dan Farel langsung masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai atas menuju ruangan CEO. Keluar dari lift Brian berjalan menuju ruangannya di ikutin oleh asistennya Farel. Farel adalah asisten Brian yang dapat di handalkan oleh Brian karena Farel begitu jenius mengerjakan tugas-tugas dari Brian apalagi tugas yang begitu mendadak.

"Rel kembalilah ke ruanganmu sekarang, selesai dengan berkas aku akan menghubungimu," ucap Brian.

"Baiklah Bos." jawab Farel yang langsung ke ruangannya. Ruangan Farel hanya di samping ruangan Brian.

Selesai menanda tangan berkas-berkas itu Brian menghubungi Farel untuk ke ruangannya sekarang. Farel yang di hubungi bosnya segera ke ruanganya Brian. Setelah mengetok pintu dan di izinkan masuk Farel segera berjalan menghampiri Brian.

"Aku sudah selesai dan sekarang aku akan langsung pulang ke rumah untuk istirahat," ucap Brian sambil beranjak dari tempat duduk.

"Biar saya antar Bos," tawar asisten Farel.

"Tidak perlu, Rel. Aku akan menyetir mobil sendiri," ucap Brian.

"Baik Bos." ucap Farel.

"Apa jadwal besok?" tanya Brian.

"Bos ada meeting besok jam 9 dan besok Bos ada pertemuan dengan pemilik perusahaan Erlangga jam 2 di perus beliau," jelas Farel.

"Baiklah aku akan langsung pulang sekarang," ucap Brian.

"Siap Bos. Maaf sebelumnya Bos nama panggilan anda saya ganti hehe," ucap Farel terkekeh.

"Terserah kamu aja." ucap Brian.

Setelah itu Brian segera berjalan keluar ruangan dan di ikuti oleh asistennya Farel. Mereka berdua memasuki lift untuk turun ke bawah. Keluar dari lift Brian menuju pintu keluar di ikuti asistennya Farel di belakang mereka menghiraukan pujian dari para karyawan lagi. Sesampainya di depan Brian segera masuk ke mobil dan segera mengemudikan mobilnya, Farel asistennya hanya  mengantarkan Brian di depan. Setelah kepergian bosnya itu Farel masuk lagi ke dalam.

Di tengah-tengah perjalanan mobil Brian berhenti di karenakan ada lampu merah. Brian memainkan jari jemarinya di setir mobil sambil menunggu lampu merah berganti hijau. Saat lampu merah berganti hijau Brian segera melajukan mobilnya.

Brian sibuk mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata sehingga tidak menyadari jika ada seorang ibu yang sudah berumur  mau menyebrang jalan untuk menuju ke toko bunga.

Saat ibu itu sudah  berada di tengah jalan dan  mau nyebrang, mobil Brian sudah sangat dekat dan Brian pun langsung tersadar akan hal itu ia langsung menginjak rem mobil yang saat ini hampir menabrak ibu itu. Dan sebelum ibu tertabrak tiba-tiba ada seorang gadis yang menarik tangan ibu untuk ke tepi jalan dan membuat gadis dan ibu itu langsung terduduk.

Lengan gadis itu sedikit lecet dan keluar darah sedikit. gadis itu sedikit meringis kesakitan, ibu yang telah di selamatkan gadis itu langsung khawatir dan merasa tidak enak karena telah membantunya.

"Ibu nggak apa-apa kan?" tanya gadis itu dengan nada cemas.

Ibu itu langsung menatap gadis itu dengan jelas, ada tatapan kagum saat melihat kecantikan gadis di hadapannya ini, gadis yang sudah menyelamatkan diriya.

"Gadis ini bukan hanya cantik tapi baik hati juga," gumam ibu itu dalam hati.

"Ibu? Bu? Ibu nggak apa-apa kan?" panggil gadis itu lagi.

"Iya nak ibu nggak apa-apa, gimana dengan kamu nak? kita ke rumah sakit aja ya ngobatin luka kamu," ucap ibu itu.

"Syukurlah kalau gitu. Nggak usah Bu luka ini nggak begitu parah hehe," tolak gadis itu dengan lembut dan tersenyum.

Sedangkan Brian yang sadar akan kesalahannya segera turun dari mobil dan menghampiri gadis dan seorang ibu itu. Saat sudah di hadapan ibu dan gadis  itu Brian langsung melotot saat mengetahui kalau ibu-ibu yang hampir di tabrak adalah mama Brian. Begitu pun dengan mamanya Brian, mama Brian langsung melotot saat mengetahui bahwa putranya yang hampir menabraknya. Belum sempat Brian berbicara, dia segera mendapat omelan gratis dari gadis cantik itu.

"Jadi tuan pemilik mobil mewah ini dan tidak punya mata saat menyetir mobil? Tuan sadar kan tadi hampir saja nabrak ibu ini. Kalau ibu ini ketabrak tuan mau tanggung jawab, huh?" omel gadis cantik itu tanpa rasa takut sedikit pun sehingga mengundang beberapa pasang mata yang mengetahui siapa yang sedang di hadapan gadis itu.

Brian yang mendapat omelan hanya serius menatap wajah cantik dan imut dari gadis itu. Gadis itu terlihat sangat khawatir sama mamanya Brian.

"Cantik," ucap Brian tanpa sadar membuat gadis itu dan ibunya melongo seketika mendengar ucapan Brian.

Terjebak Cinta CEO [END]Where stories live. Discover now