Part 7

852 41 2
                                    

Amanda yang baru selesai mengantar pesanan bunga segera masuk ke dalam toko dan melihat Feli tengah duduk sambil menunggu para pembeli lain.

"Kebetulan kamu udah dateng, tadi ada cowok yang kesini terus nanyain kamu loh. Dia nanya kamu kerja disini apa cuman pembeli," ucap Feli yang melihat Amanda sudah duduk di sampingnya.

Amanda menatap heran Feli saat mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Hah? siapa?" tanya Amanda.

"Aku juga nggak kenal sama cowok itu, eh tapi dari penampilannya sih kayak orang kaya terus  yang kerja di perusahaan gitu mana cowok itu cakep banget lagi," ucap Feli sembari membayangkan wajah tampan Farel.

"Idih kesambet apaan kamu Fel, eh tapi kok dia nanyain aku sih, apa mungkin dia salah orang?"

"Beneran Manda, aku aja heran kenapa dia nanyain kamu, apa mungkin kamu udah buat kesalahan kali sama tuh orang makanya dia nanyain kamu,"

"Enggak Feli, aku kalau udah buat kesalahan sama orang mungkin aku udah minta maaf,"

"Iya juga sih, tau ah aku aja bingung sama tuh cowok tadi aneh banget,"

"Udah ah lupain aja mungkin cuman orang yang iseng aja ke aku,"

"Iya karena kan sahabatku ini cantik jadi banyak cowok yang mau deketin hahaha," goda Feli.

"Apaan kamu Feli,"

Di perusahaan Brian, pemuda itu baru saja keluar dari ruangan meeting dan kembali ke ruang kerjanya di ikuti oleh asistennya Farel.

"Bos nggak mau makan siang dulu?" tanya Farel.

"Kita makan siang di kantor saja, setelah makan siang siapkan mobilku kita ke perusahaan Erlangga," ucap Brian dengan raur wajah datar sambil melewati para karyawannya.

"Baik Bos,"

Brian dan Farel sudah berada di tempat makan yang ada di perusahaannya Brian. Sesekali mereka berbicara mengenai tentang perusahaan dan kerjaan lainnya.

"Setelah pertemuanku selesai kamu kembali saja lebih dulu Rel, aku ada urusan yang belum aku selesaikan," ucap Brian di sela-sela makannya.

"Apa itu Bos? apa aku bisa membantunya?" tanya Farel antusias.

"Tidak Perlu, Rel. Aku bisa sendiri," ucap Brian.

"Baiklah Bos," ucap Farel kembali melanjutkan makan siangnya. Begitupun dengan Brian.

Selesai makan siang Brian dan asisten Farel sudah kembali ke ruangan Brian dan bersiap- siap untuk segera ke perusahaan Erlangga.

Mobil Brian melaju dengan kecepatan sedang menuju perusahaan Erlangga.

Di toko bunga Feli, terlihat dua gadis cantik itu sedang melayani beberapa pembeli. Setiap pembeli pasti selalu memberi pujian terhadapnya begitupun dengan sahabatnya Feli.

"Kakak udah cantik, baik, ramah lagi. Apa kakak mau jadi kakak ipar aku?" tanya seorang gadis yang masih memakai seragam SMA kepada Amanda.

"Iya, kakak ini sangat cantik aku aja yang baru saja liat kakak jadi kagum hehe," ucap salah satu temannya gadis itu.

Amanda tidak menjawab pertanyaannya dia hanya tersenyum sambil merangkai bunga yang di pesan gadis itu. Sedangkan Feli hanha tertawa mendengar ucapan dari anak SMA itu kepada Amanda.

"Sudah selesai bunganya," ucap Amanda tersenyum.

"Wah cantik banget kak, makasih ya kakak cantik. Kami permisi dulu,"

"Iya sama-sama dek,"

Setelah membayar bunga dua gadis SMA itu pergi meninggalkan toko bunga.

Terjebak Cinta CEO [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum