Part 4

923 47 0
                                    

Sampainya di kediaman Brian, ibu dan anak itu segera turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah yang berukuran besar itu.

Brian masuk ke dalam kamar sedangkan mama Brian langsung menghampiri suaminya yang tengah asik duduk sambil menonton acara TV.

Brian segera membersihkan tubuhnya karena badannya terasa sangat lengket semua. Selesai membersihkan tubuhnya Brian turun ke bawah untuk sarapan. Brian melihat mama dan papanya sudah duduk di meja makan.

"Ayo sayang, makan dulu. Kamu keliatan capek banget," ucap mama Brian.

"Iya, Ma." balas Brian yang sudah duduk di tempat duduknya.

Hanya ada bunyi dentingan sendok dan piring yang saling beradu. Tiba-tiba suara sang mama memecahkan keheningan.

"Oh ya Brian, baru pertama kali mama melihat ada gadis yang berani memarahimu selain mama," ucap sang mama tertawa melihat ke arah putranya.

"Beneran, Ma? siapa gadis itu?" tanya Burhan papa Brian dengan wajah penuh tanda tanya.

"Mama juga nggak kenal siapa gadis itu, yang mama tahu gadis itu sudah menyelamatkan mama karena hampir saja tertabrak mobil Brian, Pa. Terus gadis itu yang menolong dan mengomeli Brian hahaha," jelas sang mama.

"Dan Papa tahu, gadis itu sangat cantik dan sopan terus baik banget. Mama pengen dia jadi menantu mama,"

Brian dan Burhan langsung melotot mendengar ucapan bar-bar sang mama.

"Mama ngomong apaan sih kan kejadian tadi nggak sengaja," ucap Brian.

"Apa benar kamu hampir menabrak Mama kamu, Brian?" tanya Burhan.

"Iya, Pa. Itu Brian nggak sengaja. Dan untuk Mama Brian minta maaf atas kesalahan Brian,"

"Iya sayang nggak apa-apa, tapi lain kali kamu jangan melamun agar kejadian tadi tidak terulang,"

"Iya, Ma."

Selesai makan Brian kembali ke kamar sedangkan kedua orang tua Brian kembali ke kamar untuk beristirahat.

Di kamar Brian sedang duduk di tepi ranjang. Sesaat dia langsung kepikiran tentang gadis yang baru beberapa jam yang lalu di temui.

"Cantik," ucap Brian yang tanpa sadar tersenyum saat mengingat wajah gadis itu.

Brian merasa jantungnya berdebar kencang saat di dekat gadis itu. Entah kenapa gadis itu berhasil membuat Brian menjadi terbayang-bayang akan wajah cantiknya. Baru kali ini Brian merasakan ada getaran di dalam hatinya.

"Siapa gadis itu? kenapa dia selalu muncul di pikiranku?" ucap Brian mengusap wajahnya.

Akan tetapi Brian langsung tersenyum kembali mengingat gadis itu sedang mengomelinya. Bukan takut tapi Brian malah senang melihat gadis itu marah karena menurutnya dia terlihat sangat imut.

"Ahk! aku harus mencari tahunya,"

Dengan tanpa sadarnya Brian kembali memikirkan gadis itu sambil tersenyum sendiri. Karena sadar apa yang di pikirkannya Brian menepuk pelan wajahnya.

"Ada apa dengan diriku? kenapa aku selalu memikirkannya? " tanya Brian pada dirinya sendiri.

"Apa ini yang di namakan cinta pada pandangan pertama? Ahk dasar,"

"Kamu hebat sekali sudah berani membuat diriku memikirkanmu seharian."

Begitulah ucapan- ucapan yang keluar dari mulut Brian karena selalu di hantui bayangan gadis yang baru di temuinya.

Terjebak Cinta CEO [END]Where stories live. Discover now