PART 34

251 8 0
                                    

Amanda berusaha mendorong Brian akan tetapi Brian malah semakin menjadi. Brian yang merasa Amanda akan kehabisan nafas dengan sangat terpaksa menyudahi ciuman itu.

"Kamu milikku Amanda," ucap Brian sambil mengusap lembut wajah Amanda.

"M-maaf tapi,"

"Aku tidak ingin mendengarkan omong kosong yang kau berikan, yang aku tahu kau hanya milikku. Milik Brian Evanz,"

Amanda sudah tidak habis pikir dengan Brian, dirinya sendiri pun sudah tidak ada kata-kata yang harus ia keluarkan.

"Apa yang harus aku lakukan, cinta sama orang ini saja tidak," batin Amanda.

Brian menarik Amanda ke pelukannya, mencari kenyamanan disana. Wangi aroma tubuh Amanda membuat Brian makin mempererat pelukan itu. Amanda merasa geli ketika pria itu mendusel ke leher Amanda.

"Apa kau ingat dengan ucapanku barusan, sayang?" tanya Brian.

"I-iya Tuan eh maksudnya Brian," gugup Amanda.

"Good girl,"

Brian melepaskan pelukannya, Amanda menarik nafas lega. Karena jujur saja gadis itu sangat gugup jika berdekatan dengan Brian. Tapi Amanda juga sedikit merasa nyaman dengan pelukan yang Brian berikan.

"Jangan coba-coba jalan sama pria sialan itu bahkan pria manapun, kamu hanya boleh pergi denganku Amanda. Jika melanggar itu kau akan tau sendiri apa yang akan aku lakukan," ucap Brian sedikit mengancam.

"Iya, aku tidak akan kemana pun tanpa seizinmu," balas Amanda mencoba tersenyum meskipun kurang nyaman.

"Sekarang dan sampai seterusnya kamu sudah jadi pacarku bahkan calon istriku,"

"Tapi kenapa harus aku, Brian? di luar sana banyak cewek yang cantik bahkan setara denganmu, kenapa hanya memilihku. Aku hanya gadis yang sederhana bahkan tidak sebanding denganmu," ucap jujur Amanda dengan merasa tidak pantas untuk seorang Brian.

Brian bukan sembarang orang, bahkan di luar sana banyak anak para kolega ingin di jodohkan dengan Brian, ada pun model yang begitu terobsesi kepada pria itu. Akan tetapi semua gadis yang berusaha mencuri hatinya di tolak mentah-mentah oleh Brian.

Maka dari itu Amanda merasa sangat jauh berbeda kasta dengan Brian.

"Aku tidak ada alasan untuk semua pertanyaanmu itu, tetapi yang aku tahu aku hanya ingin dirimu. Dan jangan pernah merendahkan diri di hadapanku, kau sangat berharga untukku Amanda Diandra,"

Setelah mengucapkan itu Brian mencium kening Amanda dengan lembut, Amanda mendapat perlakuan manis dari Brian sangat tersentuh bahkan tanpa sadar dia tersenyum.

Terjebak Cinta CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang