PART 41

280 10 0
                                    

Saat ini Brian dan Amanda berada di salah satu wisata pantai terdekat di kota ini. Awalnya Brian mengajak Amanda ke tempat lain untuk menghabiskan waktu bersama akan tetapi, Amanda memintanya untuk ke pantai saja karena dia suka pantai dan akhirnya Brian menururi keinginan gadisnya.

"Wah seketika rasa capek aku terobati," ucap Amanda sambil merentangkan tangannya sembari menghirup udara segar pantai di malam hari.

"Apa kamu suka pantai?"

"Ya sangat suka, ketika aku merasa sedih atau hal lain pasti aku kesini untuk menenangkan diri,"

Brian dapat melihat dengan jelas wajah cantik Amanda dengan rambut terurai serta rambut yang tertiup angin menambah kecantikan Amanda.

Brian perlahan mendekat kearah Amanda lalu melingkarkan tangannya di perut Amanda, yanh di peluk sontak kaget karena tiba-tiba ada tangan kekar memeluknya dari belakang.

"Diam seperti ini dulu sebentar,"

"Tapi disini ada beberapa orang  aku malu," ucap Amanda.

"Aku tidak peduli dan yah aku sangat menyukai aroma tubuhmu,"

Brian menyingkirkan beberapa rambut Amanda lalu pria itu mencium leher mulus milik gadisnya, sungguh Brian menyukai wangi tubuh Amanda. Sedangkan Amanda sedang menahan rasa geli karena Brian tak henti-hentinya menyudahi aksi mencium itu.

*Brian, apa aku boleh menanyakan sesuatu?" tanya Amanda.

"Boleh sayang," sahut Brian.

"Kalau suatu hari nanti kamu nantinya akan bosan denganku, apakah kamu akan meninggalkan aku dan mencadi gadis lain?"

Sekerika Brian terdiam dengan aksinya saat Amanda bertanya soal itu. Dia membalikkan tubuh Amanda menghadap ke arahnya.

"Aku tidak akan bosan denganmu bahkan berpikir untuk meninggalkanmu lalu mencari gadis lain diluar sana itu tidak mungkin sayang, sungguh aku sangat mencintaimu dan kamu hanya milik Brian Evanz," jelas Brian dengan serius.

"Aku hanya takut Brian, karena begitu banyak gadis-gadis cantik bahkan kaya raya yang mengejarmu. Aku hanya gadis sederhana bahkan tidak sekay--,"

Amanda terdiam dan tidak melanjutkan ucapannya lagi karena Brian membungkam bibirnya dengan bibir Brian.

"Aku tidak peduli dengan mereka, aku hanya menginginkan kamu untuk disisiku selamanya Amanda," ucap Brian setelah mencium Amanda.

"Jadi jangan mengucapkan satu kata yang membuatku tidak senang, dan berjanjilah jangan pernah meninggalkan aku apapun yang terjadi," lanjutnya.

"Aku tidak bisa berjanji kalau nantinya kamu membuatku kecewa,"

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, tidak akan pernah sayang,"

"Aku pun sama tidak akan meninggalkanmu tapi jika kamu membuatku kecewa, aku pasti akan meninggalkanmu dan mengikhlaskan apa yang akan terjadi di hubungan kita,"

"Jangan pernah berpikir untuk bisa pergi dari sisiku sayang, kamu hanya boleh denganku dan aku tidak akan melepaskan orang yang begitu berharga. Kamu ingat itu,"

"Satu lagi sekalipun kamu bersembunyi dimana aku akan bisa menemukanmu, kamu hanya milikku sayang,"

Amanda merasa sangat bahagia mendengar ucapan Brian, terlihat pria itu sedikit menahan emosi saat dirinya mengatakan akan meninggalkan Brian dan disitulah raut wajah Brian berubah menjadi datar.

"A-aku mencintaimu Brian Evanz," ucap Amanda.

Begiru gugup Amanda mengatakan itu karena dia pun tidak ada alasan karena sudah jatuh hati sama Brian.

"Aku lebih mencintaimu Amanda Deandra," balas Brian lalu memeluk Amanda.

Sesekali Brian mencium pucuk kepala Amanda. Lalu mereka saling menatap satu sama lain, tepat di bibir Brian Amanda tanpa aba-aba langsung mencium Brian.

Brian yang mendapar serangan dadakan dengan senang hati membalasnya. Brian menarik pinggang gadisnya agar lebih dekat lagi dengan tubuhnya. Ciuman itu terlihat begitu menuntut, Amanda merasa sesak saat ciuman Brian seolah-olah menuntut lebih.

Amanda memukul pelan pundak Brian agar pri itu menghentikannya, Brian yang sadar akhirnya menyudahi ciuman tersebut. Amanda masih mengalunkan tangannya di pundak Brian.

"I love you sayang," ucao Amanda tersenyum.

"I love you more Amanda," balas Brian.

Terjebak Cinta CEO [END]Where stories live. Discover now