SCGF II 53

49.2K 3.8K 445
                                    

SELAMAT MEMBACA ❤️

-

Prangg....

Beberapa vas bunga yang terbuat dari kristal pecah berantakan dan berserakan di lantai. Semua penjaga yang ada di situ tertunduk takut karena vas bunga yang dari kristal itu pecah akibat tuannya sedang marah pagi-pagi seperti ini.

"Gue kakak yang gak berguna!" Teriak Azka menggema seisi rumah yang membuat bulu kuduk berdiri.

"Kenapa gue bisa percaya dengan laki-laki brengsek seperti itu!" Emosi Azka benar-benar meledak. Ia sangat marah saat mendapatkan Zaira terbaring pingsan di depan pintu utama depan rumahnya.

"Lo benar-benar jahat Fahri! Gue akan balas lo!" 

Semalam saat Zaira sadar ia sudah menceritakan semuanya, dan sekarang ia sangat membenci kakaknya, sudah tidak ada laki-laki yang dapat di percaya. Azka marah besar saat tahu ini semua, ternyata Fahri benar-benar nekat untuk menceritakan semuanya kepada Zaira. Dan benar semalam dokter bilang, Kesehatan mental dan fisik Zaira saat ini sangat terganggu. Bahkan saat ini Zaira sedang mengurung diri di kamarnya. Ia sama sekali tidak mau bertemu dengan Azka, bahkan dari luar sendiri kita bisa mendengar tangisan perempuan itu. 

***

Sepasang suami istri sedang berjalan-jalan di daerah pesantren. Gus Fahri sangat menjaga ketat istrinya, mereka berjalan dengan mesra. Banyak ustdazah dan santriwan maupun santriwati berlalu lalang di dekat mereka. Mereka baper sendiri dengan gus Fahri dan juga Aqilah, mereka berjalan begitu sangat mesra. 

"Mereka kenapa masih di sini a'?" tunjuk Aqilah dengan matanya mengarah kearah laki-laki bertubuh kekar itu.

"Mereka sedang menjaga agar kawasan pesantren ini aman, sayang" jawab gus Fahri sambil terus menerus mengelus puncak kepala istrinya.

Gus muda itu tersenyum sangat manis dan aura yang sangat berbeda. Siapapun yang melihatnya sudah pasti akan terpana, bagaimana bisa seorang gus muda dengan tampang yang sangat dingin bahkan belum ada yang pernah melihatnya tersenyum, dan hari ini mereka dapat melihat gus Fahri tersenyum dengan sangat bahagia. Senyuman laki-laki tersenyum dengan sangat manis.

"Ada yang manis tapi bukan madu. Ada yang cantik tapi bukan bunga" Ucap Abian yang tersenyum manis ke arah sepasang kekasih itu.

Gus Fahri dan Aqilah menghampiri Abian, Farzan dan juga Zein yang sedang olahraga pagi-pagi.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?" tanya gus Fahri menatap tajam Abian yang sedang tertawa puas karena melihat ketuanya terbakar api cemburu.

"Pamer kemesraan terus..." sindir Farzan yang sedang ikut menjemur dirinya bersama Abian.

"Makanya cari istri!" sindir balik gus Fahri.

"Kekanak-kanakan tau ga?"ujar Aqilah yang hendak mencubit perut suaminya tapi hal itu langsung di tahan oleh gus Fahri, laki-laki itu tersenyum manis dengan mata yang sipit karena wajahnya terkena sinar matahari.

"Oh iyah, nanti kalau keponakan gue lahir gue mau kasi hadiah paling istimewa" Ucap Abian dengan serius.

Aqilah hanya tersenyum mendengar itu. Bahkan gus Fahri masih saja seperti cemburu dengan kemarin lalu di tambah lagi hari ini.

"A'" panggil Aqilah.

Gus Fahri reflek menunduk menatap istrinya yang hanya sebatas dadanya saja "Ya, sayang?"

"Nanti kalau anak kita lahir a'a mau kasi apa?" tanya Aqilah.

"Saham" jawab gus Fahri tanpa berfikir panjang.

Setulus Cinta Gus Fahri [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang