SCGF || 31

95.7K 7.7K 648
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

-

بسم الله الرحمن الرحيم

-

Happy Reading

-

🌻

Setelah shalat subuh. Gus Fahri cepat-cepat pulang ke Ndalem. Ia ingin bertemu dengan istrinya dan menjelaskan semuanya. Sesampai di depan pintu kamar, pintu kamar itu sudah terbuka. Namun tidak ada istrinya di dalamnya. Gus Fahri masuk dan meneliti setiap sudut kamar berharap menemukan istrinya.

"Ya Allah lindungilah, istriku" Gus Fahri berdoa dalam hati.

Tidak ada di kamar. Gus Fahri turun mengecek lantai bawah. Dan yah, Yang ia cari akhirnya sudah ia temukan.

"Humairahh" panggil Gus Fahri.

Aqilahh sama sekali tidak menjawab ucapan dari suaminya. Aqilah tidak marah. Hanya saja ia memilih untuk menenangkan pikirannya saat ini.

"Umii" panggil Gus Fahri kepada uminya.

Raut wajah khawatir sangat terlihat jelas di wajah laki-laki itu.

"Biarkan Istrimu menenangkan pikirannya, nak" ucap umi Salma berusaha untuk menenangkan putranya.

Gus Fahri mengangguk. Laki-laki itu memilih duduk di kursi meja makan sambil menatap istrinya yang sedang membantu uminya memasak. Tidak ada senyuman kali ini, hanya ada raut wajah khawatir.

Kyai Abdullah datang dan duduk tepat di samping putranya. Kyai Abdullah mengelus pundak Gus Fahri. Seketika Gus Fahri beralih menatap Abinya.

"Tetap tenang, nak. Abi percaya kamu bisa mengatasi masalah rumah tangga yang kamu hadapi. Mintalah bantuan sama Allah" Ucap Kyai Abdullah.

Gus Fahri mengangguk "Ini adalah awal rumah tangga Fahri di uji, Abi" ucap Gus Fahri dengan dada yang kembali sesak.

Kini makanan sudah tertata rapih di atas meja. Gus Fahri hanya memperhatikan kegiatan istrinya. Walaupun Aqilah diam, tapi ia tetap perhatian dan tetap menjalankan tugas sebagai  seorang istri. Aqilah mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya. Gus Fahri tersenyum menatap itu.

Sarapan pagi ini sangat sunyi. Tidak ada yang mengangkat bicara sekali pun. Semua pada sibuk dengan makanannya masing-masing. Gus Fahri tidak ingin memaksakan kehendak istrinya. Istrinya mungkin masih butuh sendiri untuk keadaan kali ini.

***

Setelah upacara bendera yang dilakukan oleh para santri. Mereka semua telah kembali ke kelas mereka masing-masing. Pelajaran sebentar lagi akan dimulai. Gus Fahri baru saja keluar dari kantor pengurus. Hari ini ia mengajar menggantikan sementara Gus Agam yang jadwalnya di kelas Aqilah. Seharusnya Gus Fahri senang karena akan bertemu dengan istrinya, namun kali ini perasaan itu berbeda justru kesedihan yang ada menyelimutinya.

"Assalamualaikum" Salam Gus Fahri memasuki kelas.

"Waalaikumussalam, Gus" jawab Semua santri putri yang ada di dalam kelas.

Pandangan pertama Gus Fahri tersorot kepada istrinya yang tengah menunduk sambil menulis.

"Ciee..ditatap romantis sama paksu tuh..kiw..kiww" Teriak Alma yang duduk di deretan bangku paling belakang.

Seketika semua berteriak histeris. Aqilah yang mulai terganggu menulisnya mendongak menatap suaminya yang memang tengah menatapnya. Satu detik dua detik tiga detik. Aqilah mengulas senyuman tipis kepada Gus Fahri dan lanjut dengan menulisnya. Gus Fahri merasa membaik walaupun hanya senyuman tipis yang di berikan oleh istrinya.

Setulus Cinta Gus Fahri [ END ]Where stories live. Discover now