SCGF || 30

114K 7.6K 1.1K
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

-

بسم الله الرحمن الرحيم

-

Happy Reading

-

🌻

Pagi ini. Di pesantren Baitul ikhlas, semua santri telah masuk di kelas mereka masing-masing. Suasana menjadi sunyi dan hanya pengurus yang berlalu lalang di koridor pesantren.  Anak Alaskar yang tinggal di pesantren telah kembali ke Jakarta subuh tadi. Sebenarnya masih ingin menginap, namun ada suatu keadaan yang mengharuskan mereka untuk pulang.

Ning Aisyah berjalan di koridor pesantren dengan buku yang ada di tangannya. Hari ini Ning Aisyah akan mengajar di kelas Aqilah. Perempuan itu terus berjalan dengan pandangan yang lurus kedepan. Ada hal yang berbeda dari Ning Aisyah. Dimana Ning Aisyah tidak menggunakan cadar. Paras yang sangat cantik terlihat sangat jelas. Senyum perempuan itu mengembang dan sangat manis.

"Assalamualaikum" Salam Ning Aisyah memasuki kelas.

"Waalaikumussalam" jawab semua santri.

Ning Aisyah berjalan tepat di tengah tengah mereka.

"Perkenalkan nama saya Aisyah. Saya yang akan menggantikan posisi ustadzah Harum untuk saat ini" ucap Ning Aisyah memperkenalkan diri.

"Ning Aisyah cantik bangett" Puji Alma yang duduk di barisan belakang. Ustadzah Aisyah tersenyum manis.

"Bukannya Ning Aisyah itu pakai cadar ya?" Tanya pelan Syifa berbalik menatap Ara.

Kening Aqilah mengkerut. Benar apa yang di katakan oleh Syifa. Bukankah Ning Aisyah memakai cadar? Lalu kenapa Ning Aisyah melepas cadarnya dan menampakkan wajahnya dengan paras yang sangat cantik?.

"Menurut info yang aku dapat. Ning Aisyah memang masih lepas pasang cadar namun itu di pesantren kyai Yazid. Aku juga heran Ning Aisyah lepas cadar di pesantren ini. Padahal lebih cantik pakai cadar" jawab Ara.

"Yaudah lah terserah dia aja. Doain aja yang terbaik" Ucap Tara yang sudah kembali dengan posisinya.

Pandangan perempuan itu tertuju kepada Aqilah dan teman-temannya yang sedang menatapnya. Setelah memperkenalkan diri, Ning Aisyah kembali duduk di tempatnya. Pelajaran berlangsung dengan tertib tanpa ada hambatan sedikitpun.

Saat ini adalah jam istirahat. Semua santri mengantri di kantin khusus kantin santri putra maupun santri putri. Aqilah dan teman-temannya sedang duduk di kantin dan tengah menyantap makanannya.

"Ning Aisyah cantik bangett. Jadi insecure.." ucap Syifa lalu kembali menyantap makanannya.

"Semua wanita itu cantik. Manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Jadi jangan selalu bilang insecure melihat paras wanita yang lebih cantik darimu. Nanti Allah marah lho" ucap Ara yang diakhiri senyuman manis di bibirnya.

***

Semua pelajaran telah selesai tepatnya setelah shalat Ashar. Saat ini Aqilah sudah berada di rumahnya. Ia sedang memasak di dapur, sedangkan suaminya berada di halaman belakang yang tengah sibuk memberi makan anak ayam yang baru saja Gus Fahri beli saat perjalanan pulang dari kantornya. Sepulang dari pesantren tadi, suaminya hanya mengurus anak ayamnya sampai lupa bahwa ia memiliki istri yang harus di urus.

"Punya suami kerjaannya ngurusin ayam. Sampai lupa kalau punya istri!" Cetus Aqilah yang sudah sangat kesal karena merasa di abaikan oleh suaminya.

"A'a!" Teriak Aqilah menggema seisi rumah.

Setulus Cinta Gus Fahri [ END ]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ