SCGF || 48

55.5K 5.1K 1.7K
                                    

TANDAI TYPO ⚠️

-

SELAMAT MEMBACA ❤️

UNTUK READERS UMMA YANG CANTIK DAN SHOLEHA, DIMOHON BACA BAB 47 YA SEBELUM KE 48 AGAR TIDAK BINGUNG DENGAN ALURNYA ><

Pagi ini di pesantren Baitul ikhlas adalah jadwalnya bersih-bersih. Para santriwan dan santriwati bergotong-royong membersihkan area pesantren. Halaman depan tepatnya batasan tembok pesantren sudah di sapu bersih oleh anak Alaskar.

Gus Fahri dan Kyai Abdullah berkeliling melihat para santri yang bergotong-royong membersihkan kawasan pesantren.

"Assalamualaikum, pak kyai, Gus Fahri" Salam Imam menghampiri Kyai Abdullah dan Gus Fahri.

"Waalaikumussalam".

"Afwan Gus. Tadi pas saya keluar buang sampah sama mang Udin ada yang cari Gus Fahri" Ucap Imam berkata benar.

Ada yang mencari Gus Fahri? Tapi siapa?.

"Apakah kamu melihat wajahnya imam? Apa tujuannya?" Tanya Gus Fahri kepada Imam.

Imam menggeleng tidak tahu "Saya juga nggak tahu Gus. Saya nggak berani memandang karena dia adalah perempuan. Saya memandang laki-laki yang sedang bersamanya." Jawab imam.

"Lalu?"

"Perempuan itu bilang dia mau ketemu sama Gus Fahri. Tapi saya jawab kalau gus Fahri lagi nggak ada di pesantren karena tadi saya liat Gus Fahri lagi keluar dengan Ning Aqilah" lanjut Imam berkata jujur.

"Terima kasih, Imam. Lain kali kalau ada yang menanyakan saya apalagi perempuan bilang saja saya tidak ada di pesantren " tegas Gus Fahri.

"Sama-sama, Gus. Kalau begitu saya permisi. Assalamualaikum" salam imam lalu pergi dari hadapan kyai Abdullah dan Gus Fahri.

"Waalaikumussalam.."

"Apa jangan-jangan perempuan yang mencari kamu adalah perempuan yang kemarin ada di rumah sakit?" Tanya Kyai Abdullah.

"Fahri nggak tahu, Abi. Fahri nggak pernah memberitahu alamat Fahri yang sekarang. Entah dari mana ia bisa tahu kalau aku tinggal di pesantren ini" Jawab Gus Fahri. Namun di dalam hatinya menebak kalau perempuan yang mencarinya itt adalah Zaira dan Azka.

"Kamu pasti tahu sesuatu apa yang akan terjadi saat Istrimu tau yang sebenarnya. Abi sarankan agar kamu jujur kepada istrimu. Karena cepat atau lambat pasti ia akan tahu semuanya. Dan jangan lupa perkataan dokter kemarin" Nasehat kyai Abdullah lalu pergi dari hadapan putranya. Masih ada rasa kecewa kepada putranya. Aqilah sudah ia anggap seperti anak kandungan sendiri, entah betapa hancurnya Aqilah saat tahu ini semua.

Gus Fahri menatap punggung Abinya yang perlahan menjauh. Benar apa kata kyai Abdullah, cepat atau lambat Aqilah pasti akan tahu yang sebenarnya dan perkataan dokter itu Gus Fahri tidak boleh lupa. Bulan ini adalah bulan dimana Aqilah akan melahirkan.

***

"Jadi Zaki beneran udah nggak ke sini lagi?" Tanya Abian yang baru saja selesai menyimpan sapunya.

Kinan mengangkat bahunya acuh "Nggak tahu. Kayaknya sih gitu. Kemarin dia bilang kalau dia belum bisa ngumpul bareng kita lagi karena dia sibuk ngurusin pesantren." Jawab Kinan.

"Zein!" Farzan menepuk pundak Zein dengan keras karena laki-laki itu sedari tadi sedang melamun.

"So-soryy, Zein. Lo sih ngelamun dari tadi" kata Farzan yang memang sedari tadi memperhatikan Zein yang terus melamun seperti memikirkan sesuatu.

Setulus Cinta Gus Fahri [ END ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن