SCGF || 12

131K 9.4K 416
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

-

Happy Reading

-

🌻

-

Setelah mengantarkan istrinya untuk
beristirahat di kamarnya, kini Gus Fahri ijin keluar dengan alasan ingin mengurus sesuatu yang sangat penting. Sedari tadi Aqilah selalu bertanya kepada suaminya, urusan apa yang sangat penting sehingga wajah Gus Fahri memerah padam. Namun Gus Fahri tidak memberinya jawaban, ia hanya menyuruh istrinya untuk beristirahat dan akan kembali sebelum Maghrib.

Saat ini Gus Fahri sedang dalam perjalanan untuk menuju ruang pengurus. Wajah yang memerah padam dan rahang yang mengeras, tentu saja sorok mata lelaki itu sangat tajam.

"Assalamualaikum" Ucap Gus Fahri memasuki ruang pengurus.

Didalam sana terdapat Gus Zaki dan Gus Agam beserta ustadzah Zahra dan beberapa pengurus lainnya dengan tembok pembatas.

"Waalaikumussalam"

Gus Fahri duduk di ruangan tengah dan terdapat Gus Zaki di sampingnya. Gus Fahri meminta ustadzah Zahra untuk duduk dan pengurus yang lain pergi memanggil Kiara.

Sedari tadi Gus Zaki mengotak Atik laptopnya dan yah, semua sudah di temukan. Gus Zaki mengarahkan laptopnya ke hadapan Gus Fahri. Gus Fahri dengan wajah dinginnya, mengepal kuat tangannya. Sorot matanya jauh lebih tajam dan rahang yang mengeras. Sedangkan ustadzah Dira yang tidak tau apa yang Gus Zaki perlihatkan kepada Gus Fahri, ia hanya terdiam dan tidak berani bertanya.

"Assalamualaikum" ucap kiara memasuki ruangan.

"Waalaikumussalam"

Didalam hati Kiara sudah sangat senang, sudah pasti Aqilah akan di hukum. Kiara berjalan dan sesekali melirik Gus Fahri dan senyum mengembang terukir di bibir gadis itu. Kiara duduk tepat di samping ustadzah Dira.

"Saya tanya sekali lagi, apa benar aqilah duluan yang mendorong kamu?!" Tanya tegas Gus Fahri langsung ke intinya.

Kiara menelan Saliva nya susah payah mendengar pertanyaan Gus Fahri. Dia tidak mungkin jujur, apalagi mereka tidak memiliki bukti bukan?.

"B-enar gus. Aqilah yang mendorong saya" jawab Kiara yang langsung menunduk.

Jika Kiara bukan wanita, mungkin sudah di hajar habis habisan oleh Gus Fahri. Bisa bisanya ia berani memfitnah istrinya.

"Jangan berani berbohong, Kiara. Apa kamu mau saya beri hukuman?" Tanya Gus Fahri.

Ustadzah Zahra mendongak menatap Gus Fahri "Maaf gus. Apa belum jelas dengan apa yang telah di sampaikan oleh, Kiara?"

"Saya tidak bertanya dengan anda, ustadzah Zahra"

"Saya gak bohong gus. Memang benar Aqilah yang mendorong saya hingga terjatuh " elak Kiara.

Gus Fahri melirik Gus Zaki, Gus Zaki yang paham akan itu, ia pun memberikan laptopnya ke hadapan Kiara dan ustadzah Zahra. Dimana kejadian tadi siang terjadi.

Panik?. Tentu sangat panik Kiara Sekarang. Ia tidak menyangka, jika di area lapangan terdapat cctv. Ustadzah Zahra yang melihat itu juga terkejut dengan kejadian yang sebenarnya.

"S-aya gak salah" ucap Kiara.

Gus Fahri makin mengepal kedua tangannya "Masih mau berbohong?, sedangkan bukti sudah ada di depan mata kamu. Jelas jelas kamu yang telah mendorong dan menampar aqilah duluan!" Bentak Gus Fahri.

Setulus Cinta Gus Fahri [ END ]Where stories live. Discover now