58 - Hal yang Seharusnya DilakukannyaSejak Lama, Melepaskannya

3 0 0
                                    

Youngkyun tahu jika dirinya membuat semuanya hancur berantakan. Akan tetapi, Youngkyun tahu jika dirinya mau menyelesaikan semua masalah yang ada pada bidupnya saat ini, maka dia harus memilih satu per satu permasalahan tersebut.

Meski seharusnya Youngkyun menyelesaikan dengan Taeyang. Bukan Youngkyun menghubungi Mingi untuk mengajaknya bertemu untuk membahas tentang San. Akan tetapi, Youngkyun tahu jika mau menyelesaikan semuanya, maka dia harus menghadapi sumber dari semua permasalahan ini bermula.

Yaitu Mingi.

"Aku pikir seharusnya orang yang tengah sakit tidak mengajakku bertemu."

Suara itu membuat lamunan Youngkyun buyar dan bertemu pandang dengan Mingi yang baru masuk ke dalam ruangan restoran yang sengaja dipilih olehnya. Youngkyun memutuskan kontak mata mereka dan memutuskan menatap meja di depannya, kemudian mendengar suara kursi yang ditarik di depannya.

"Jadi apa maksudmu ini tentang San?" tanya Mingi yang membuat Youngkyun menatapnya. Pada akhirnya Youngkyun tidak bisa menahan helaan napasnya karena Mingi memang bukanlah orang yang bisa disandingkan dengan kesabaran. "Jangan menghela napas! Kamu pikir aku tidak sibuk?!?"

"Orang sibuk tidak akan menentukan tempat seperti ini untuk bertemu denganku." Jawaban Youngkyun itu cukup untuk membuat Mingi berdecih. Bisanya Youngkyun akan mengabaikan sikap Mingi untuk mengatakan apa tujuannya, tapi tidak untuk kali ini. "Tidak usah berdecih dan mengatakan kalau alasanmu mau menemuiku hanya karena San. Pada akhirnya San bukan memilihmu atau pun aku."

Youngkyun kira, setelah mengatakan itu hatinya akan terasa sakit dan dadanya terasa sesak. Nyatanya tidak dan entah Youngkyun harus merasa lega atau sedih dengan kenyataan itu. Mingi menatap tajam Yongkyun, akan tetapi yang tidak membantah apa yang barusan diucapkannya.

"Kalau bukan aku dan kamu, lantas siapa?" tanya Mingi menatap Youngkyun, tetapi tatapannya yang tidak marah justru terasa aneh sekarang. "Apa maksudmu orang yang selalu bersama San sejak hari pertama berkuliah itu?"

"Oh, ternyata kamu tahu Ju Haknyeon."

"Menurutmu, apa aku dan San selama ini sering bertengkar hanya karenamu?" tanya Mingi yang membuat Youngkyun menatap lelaki itu tanpa ekspresi yang berarti. "Setidaknya jika pertengkaran kami berhubungan denganmu, aku bisa melakukan sesuatu untuk membuatmu menjauhinya."

Meski tidak terkejut mendengar hal itu, tapi Youngkyun memilih untuk berpura-pura memasang eskpresi terkejut dan berkata, "Ah, senang mendengar akhirnya kamu mengakui kebajinganmu, Song Mingi."

"Jika kamu hanya mengulur waktu dengan semua omong kosong ini, aku pergi." Mingi menatap tajam Youngkyun dan merasa kesal karena itu tidak pernah berefek apa pun kepada lelaki di depannya. "Aku pikir kamu mengatakan hal yang penting tentang San."

"Bukankah harusnya kamu sudah bisa menarik kesimpulan?"

Kali ini Mingi yang terdiam dan Youngkyun menghela napas panjang. Karena entah Mingi memang sebodoh itu sehingga tidak bisa mengerti bahwa sampai akhir San tidak akan mau kembali kepada lelaki itu atau memang menolak untuk menghadapi kenyataan. Mungkin pilihan kedua lebih masuk akal untuk reaksi Mingi saat ini.

Karena Mingi bersama San sejak kecil dan sepuluh tahun menjalin hubungan romansa bukanlah waktu yang singkat. Akan tetapi, pada akhirnya bukan berapa lama waktu yang dihabiskan yang menang. Kecocokan dua orang pada suatu hubungan dan sama-sama berjuang untuk mempertahankannya meski dengan segala konsekuensinya adalah hal yang paling terpenting.

Hal yang tidak bisa Mingi serta Youngkyun berikan kepada San.

"Jadi dia juga menemuimu?" tanya Mingi yang membuat Youngkyun mengernyit. Apalagi melihat Mingi yang melengos dan membuka buku menu yang ada di depannya. "Awalnya aku tidak suka harus bertemu dengannya. Tapi apa yang dikatakannya kepadaku dan reaksi San kepadaku sudah membuat semuanya jelas."

Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें