50 - Menemukannya Hanya untuk Berakhir Melepaskannya

15 3 0
                                    

Meski catatan dengan pesan aneh yang ditinggalkan oleh Hongjoong, akan tetapi beberapa hari kemudian lelaki itu mengirimkan Mingi nomor Seonghwa. Padahal Mingi yakin di pertemuan terakhir itu, dirinya tidak sempat mengatakan apa pun tentang meminta nomor Seonghwa.

Akan tetapi, pada akhirnya apa yang menjadi asumsi Mingi tentang San yang banyak menghabiskan waktu dengan Seonghwa memanglah terbukti. Seonghwa bahkan memberitahukan Mingi bahwa sekarang San sedang menuju makam Ayahnya. Tentu Mingi berterima kasih atas informasi tersebut, tetapi sekaligus bertanya-tanya alasan Seonghwa mau membantu Mingi.

Mingi memejamkan matanya dan menghela napas panjang.

Mengingat perkataan Seonghwa di telepon setengah jam yang lalu tentang pertanyaannya itu. Bahwa seharusnya Seonghwa tidak membantu Mingi karena kedekatannya dengan Yunho dan jawabannya tidaklah yang diduganya. Membuat Mingi kembali membuka matanya dan menyadari lampu lalu lintas sudah berubah menjadi hijau. Menjalankan mobilnya dan Mingi merasa lelucon dengan kehidupannya.

"Dia benar-benar naif," gumam Mingi saat memutar kemudinya.

Padahal selama ini, Mingi menganggap Seonghwa itu hanyalah orang yang tidak seharusnya bersama dengan Yunho karena status keduanya. Apalagi mengingat Yunho yang semakin hari semakin seperti orang setengah sinting saat mereka bersama dan saat hubungan mereka berakhir.

Akan tetapi ironisnya, orang yang selama ini Mingi anggap sebagai orang yang tidak seharusnya eksis di dunia Yunho, justru yang membantunya untuk menemukan San. Juga menganggap Mingi tidaklah seburuk Yunho karena mereka adalah dua orang yang berbeda.

Hanya karena Mingi tidak mengatakannya di depan Seonghwa, bukan berarti dirinya tidak buruk dari Yunho. Mengingat penilaian Mingi terhadap Seonghwa selama ini, membuatnya kembali menghela napas panjang. Antara merasa bersalah sekaligus merasa mungkin itulah alasan San yang tetap mau berteman dengan Seonghwa selama ini.

San menyukai orang-orang naif karena kejujuran serta pemikirannya yang membuatnya harus menjaga mereka. Dahulu, Mingi menganggap pemikiran San itu aneh dan jika seseorang tidak bisa menjaga dirinya sendiri, lebih baik tidak usah berada di kehidupan bermasyarakat. Karena berada di kehidupan ini, tidak ada yang bisa menjaga diri sendiri selain pemilik diri tersebut.

Namun, nyatanya Mingi salah dengan pemikirannya.

Pada akhirnya, Mingi hanya tidak mau mengakui jika San nyatanya tidak akan pernah mempedulikan dirinya seperti mempedulikan Seonghwa.

Juga seperti San yang teman satu kelasnya itu, Haknyeon.

"Sialan, nama itu lagi!" Mingi memaki kepalanya yang belakangan sering memunculkan nama tersebut.

Orang yang sejak dahulu selalu Mingi curigai memiliki motif tertentu saat bersama dengan San, akan tetapi setiap mengatakan hal tersebut hanya akan berakhir dengan pertengkaran. Bertahun-tahun kemudian, kecurigaan Mingi memang terbukti benar—setidaknya setelah hubungan merek berakhir, San justru tidak kembali kepada Youngkyun—dan mengingat hal tersebut membuatnya jengkel.

Saat selama ini Mingi berusaha menjauhkan San dengan Youngkyun, justru ada orang lain yang tidak pernah dianggapnya sebagai ancaman yang justru membuat hubungannya dengan San seperti ini.

Akan tetapi, apakah Mingi bisa benar-benar marah kepada Haknyeon?

Saat Mingi lebih dari tahu bahwa perasaan itu tidaklah bisa dikendalikan. Meski pun membuat banyak hal-hal yang bisa mengubah perasaan San untuk mengarah kepada Mingi seorang, nyatanya tidak semudah itu. Apalagi saat Mingi tahu jika dirinya dibandingkan dengan Haknyeon, dirinya benar-benar kalah dari semua sisi di mata San.

"Brengsek, kenapa aku benar-benar harus dibuat sebagai orang yang paling jahat di sini?" Mingi kembali memaki dan berdecak karena tahu semua tanyanya tidak akan pernah mendapatkan jawaban.

Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]Where stories live. Discover now