47 - Alkohol yang Membuat Mereka Melewati Batasan yang Ada

12 4 0
                                    

Rasanya Haknyeon seperti orang munafik. Belajar di kedokteran, lebih dari tahu bahwa alkohol itu berbahaya untuk tubuh dan justru meminumnya. Meski bisa memberikan pembelaan jika semester 4—yang seperti gerbang neraka dari dunia lain terbuka—telah berakhir, tetapi seharusnya Hakyeon bisa menahan diri untuk bertahan degan prinsipnya.

Namun, Haknyeon pada akhirnya tetap kalah karena San yang mengajaknya pergi minum bersama teman-teman kelasnya. Juga hal yang menghentikan Haknyeon untuk minum segila teman-temannya ironisnya jugalah San, karena merasa bertanggung jawab untuk menjaga lelaki itu. Karena selain memastikan San terbebas dari masalah—karena ternyata banyak yang tertarik dengan temannya itu dan mencoba untuk menjebaknya pada hubungan yang tidak benar—juga karena karena pacar San—yang baru belakangan diketahui namanya, Mingi—itu benar-benar tidak ada takutnya mengkonfortasi hingga perkelahian fisik. Haknyeon memang pernah menyaksikan sikap Mingi itu secara langsung, tetapi sepertinya sampai saat ini dirinya tidak pernah dicari oleh pacar San itu meski kenyataannya mereka yang sering menghabiskan waktu bersama.

Pada akhirnya Haknyeon tahu bahwa dirinya tidak menyukai alkohol. Meski alkohol dicampur dengan apa pun dan rasanya dibuat menjadi manis, pada akhirnya level toleransi yang bisa Haknyeon terima adalah shikye. Itu memang membuat Haknyeon ditertawakan dan beberapa orang yang terang-terangan mencemoohnya karena hal ini. Namun, Haknyeon tidak peduli dengan semua itu karena setidaknya rasa penasarannya sudah terjawab dan sampai kepada kesimpulan jika dirinya tidaklah bisa berteman baik dengan alkkohol.

"San, ayo pulang...," ucap Haknyeon yang mengambil gelas soju yang ada di tangan San, membuat lelaki itu menatapnya dan cemberut, tetapi Haknyeon hanya tersenyum dan berkata, "ayo berhenti sebelum semuanya menjadi buruk."

"Just one more glass, pleaseeee."

Seharusnya, Haknyeon tetap memegang perkataannya, bukan menghela napas dan memberikan gelas soju yang sudah diambilnya dari tangan San. Meski pada akhirnya San memang hanya minum satu gelas dan berhenti, tetapi sikapnya kepada Haknyeon yang membuatnya gugup dan gelisah.

San yang menarik Haknyeon ke pelukannya dan membenamkan wajah ke ceruk lehernya. Rasanya, dunia sesaat berhenti berputar dan kepala Haknyeon terasa kosong. Kemudian reaksi menggelitik di perutnya—kalau bahasa cerita fiksi yang ditulis oleh Hyoyeon seperti ribuan kupu-kupu yang terbang di sana—dankepala Haknyeon terlalu banyak pemikiran yang saling tumpah tindih. Apalagi aroma parfum San yang telah berampur dengan keringat tidaklah membuat semuanya lebih baik untuk Haknyeon.

"San...," panggil Haknyeon yang tidak yakin dengan suaranya sendiri yang terdengar bergetar dan lebih rendah dari biasanya, "ayo pulang."

"Hngg, ke apartemenku!"

"Iya, San."

"Kamu harus menginap juga karena aku tidak mau sendirian saat bangun!!!"

"Iya, San. Iya."

Setelah susah payah membawa San ke mobil—yang tentu milik San—akhirnya Haknyeon menyetir mobil meninggalkan daerah Itaewon. Haknyeon sejujurnya tidak pernah menyangka jika akan memiliki SIM mobil saat dirinya sendiri tidak memiliki mobil untuk menyetir. Hanya karena San meminta Haknyeon menemaninya untuk tes mendapatkan SIM bersama, sehingga pada akhirnya dirinya memilikinya.

Hal lucu dari ini adalah, Haknyeon berhasil dalam sekali percobaan dan San harus dalam tiga kali percobaan. Tentu itu membuatnya sering mendapatkan gerutuan dari San, hanya untuk berakhir Haknyeon seringnya yang menyetir mobil lelaki itu. Tidak hanya dalam kondisi mabuk seperti ini, tetapi hampir di semua kondisi.

Padahal San memiliki supir—yang jumlahnya cukup banyak menurut pengakuannya—di rumah dan nyatanya lebih mempercayai Haknyeon untuk mengemudikan mobilnya. Hal yang awalnya Haknyeon antara senang atau terganggu, tetapi saat menyetir seperti ini membuatnya memikirkan hal yang seharusnya tidak terpikirkan.

Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]Where stories live. Discover now