22 - Batas Profesionalisme dan Pribadi yang Semakin Memburam

13 5 0
                                    

"Apa kamu dibuang olehnya? Akan menyedihkan kalau itu benar, karena orang yang kamu pilih ternyata tidak memilihmu, Hwiyoung."

Youngkyun mendelik saat Taeyang mengatakan hal tersebut di belakang ruang tunggu sebelum mereka berada di tempat fansign. Beberapa make-up Noona yang tengah melakukan touch up kepada keduanya jelas menyadari kalau ada sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi antara Youngkyun serta Taeyang.

"Taeyang Hyung, lebih baik kamu memikirkan dirimu sendiri."

Youngkyun hendak kembali mengetik pesan kepada San, tetapi mendengar Taeyang mendengkus membuatnya mendelik.

"Apa itu tidak seharusnya kamu tunjukkan kepada diri sendiri? Melakukan gerakan seperti di ruang latihan tidak bisa," ucap Taeyang, kemudian menatap sinis Youngkyun, "oh benar, kamu berada di sini karena bantuan orang lain, bukan murni karena usahamu sendiri."

Meski Youngkyun tahu jika Taeyang marah memang cenderung mengatakan hal-hal yang menyakitkan, tetapi bukan berarti dia kebal dengan hal tersebut. Kalau bukan Rowoon yang berdeham, mungkin Youngkyun akan terpancing perkataan Taeyang tadi. Pada akhirnya, Youngkyun hanya menghela napas panjang dan memilih untuk diam. Merasa tidak akan ada gunanya menjelaskan kepada Taeyang apa yang sebenarnya terjadi saat lelaki itu sudah menentukan sikap kepadanya.

Kenapa harus berusaha menjelaskan saat tahu hasil akhirnya?

Mencoba untuk mendistraksi pikiran dengan mengirimi San pesan. Namun, kali ini justru pesannya hanya tanda centang 1, pertanda bahwa ponsel San tidak aktif dan tanpa sadar membuat Youngkyun mengerang. Karena ini benar-benar aneh, San yang selalu merespon pesannya—apalagi saat akhir pekan seperti ini yang kecepatan mengetiknya di atas rata-rata—dan anomali ini semakin membuatnya tertekan.

Setidaknya orang-orang di agensi kali ini tahu pa yang harus dilakukan untuk melindungi citra S#ARK. Atau mungkin tepatnya, agensinya hanya mau melindungi shipping yang paling terkenal di S#ARK yang sialnya adalah Youngkyun dan Taeyang.

Tidak, fansnya hanya tahu Hwiyoung dan Taeyang.

Youngkyun bahkan tidak heran sebenarnya jika fansnya banyak yang tidak mengetahui nama aslinya dan berpikir jika nama aslinya adalah Hwiyoung. Mengingat nama itu adalah pemberian orang yang membuat semuanya menjadi kacau seperti ini membuat Youngkyun marah.

Marah kepada Mingi.

Marah kepada dunia yang pada akhirnya hanya memenangkan orang-orang yang memiliki uang dan kekuasaan.

Marah kepada Taeyang yang melihat dunia sebagai hitam dan putih, tanpa mau mengetahui ada pilihan orang yang meletakkannya pada posisi abu-abu.

Marah kepada diri sendiri karena menyerah kepada Mingi dan membiarkannya mempermainkan dunia Youngkyun dengan uang serta kekuasaannya. Marah kepada diri sendiri karena Youngkyun bisa mengatakan hal ini sejak awal kepada Taeyang dan menjelaskan apa yang terjadi, tetapi memutuskan untuk menyimpannya selama 10 tahun ini. Marah kepada diri sendiri yang pada akhirnya memutuskan untuk menyerah kepada keadaan saat ini dan bukan berusaha untuk memperbaikinya.

Namun, apa Youngkyun sanggup untuk melakukannya saat semua dayanya sudah habis?

Bahkan untuk menyukai sisi lain dirinya yang bernama Hwiyoung pun, dia sudah tidak sanggup. Karena Youngkyun merasa batasan antara profesionalitas dan privasinya sudah memburam dan meski sekuat apa pun dia melakukan untuk membuatnya kembali jelas, tetap tidak terlihat.

"Hyung, aku mau pulang ke apartemenku," ucap Youngkyun saat fansign pertama mereka selesai dan sekarang dalam perjalanan menuju agensi untuk online fansign, "aku tahu kesepakatan kita jika masa promosi, kita kembali ke dorm, tapi untuk hari ini ... tolong izinkan aku ke apartemenku."

"Hwi...," Rowoon terdiam sesaat, kemudian menghela napas, "masudku, Youngkyun ... kesepakatan adalah kesepakatan. Kalau kamu mau kembali, tanya kepada yang lainnya apakah mengizinkanmu atau tidak."

"Hyung pikir Taeyang Hyung akan mau mendengarku berbicara kepadanya?"

"Melihatnya yang masih mengajakmu berbicara, aku bilang iya."

Youngkyun mendengarnya mendengkus. Mengajaknya berbicara katanya? Baru kali ini Youngkyun menyadari sindiran-sindiran yang dilemparkan Taeyang kepadanya adalah bentuk konversasi bagi Rowoon.

"Sudahlah, lupakan permintaanku tadi, Hyung."

"Youngkyun...," panggil Rowoon yang membuat Youngkyun menoleh ke arah Rowoon, "kamu bisa tidur di kamarku. Aku yang akan tidur bersama Taeyang. Setidaknya sampai kalian berbaikan."

Seharusnya Youngkyun mengucapkan terima kasih kepada Rowoon karena setidaknya memiliki pengertian kepadanya. Namun, entah kenapa itu justru membuat Youngkyun kesal, seolah tidur sekamar dengan Taeyang adalah hal baik baginya yang tengah marah kepada satu sama lainnya.

"Youngkyun, aku tahu kamu tidak suka dengan penawaranku...," suara Rowoon membuatnya menatap lelaki itu, "tapi itu opsi terbaik yang bisa aku tawarkan. Kamu tidak akan bisa tidur jika satu kamar dengan Mark dan Guanlin." Kemudian Rowoon menghela napas panjang, "Juga aku tidak bisa mengambil resiko untuk membuatmu satu ruangan dengan Taeyang tanpa ada orang ketiga yang memastikan kalian tidak berusaha membunuh satu sama lain."

Youngkyun mendengarnya, berdecak. "Aku tidak segila itu, Rowoon Hyung."

"Aku yakin kalian berdua tidak gila, tapi tidak ada yang bisa memastikan orang tetap waras saat emosinya sedang tidak terkendali."

Youngkyun mendengarnya menghela napas panjang. Terkadang Youngkyun lupa kalau Rowoon itu mengambil kuliah psikologi dan bukan akting seperti orang-orang yang melakukan akting. Dahulu, Taeyang yang bertanya kepada Rowoon apakah leader-nya gila untuk masuk ke jurusan yang sibuk seperti itu dan hanya mendengarkan tawa. Meski Youngkyun sampai sekarang mengingat jawaban Rowoon waktu itu.

"Kenapa aku masuk psikologi dan bukan akting? Aku hanya mau memastikan orang yang kusayangi tidak mati sia-sia karena sikapku."


Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang