08 - Semakin Berusaha Menyangkal, Semakin Kuat Realitas Menghantamnya

26 9 1
                                    

"San, kenapa kamu tidak mengajakku?"

Youngkyun tidak peduli kalau teleponnya ini akan memancing perhatian semua orang di agensi. Lalu membuat Youngkyun akan terkena skandal karena beberapa staff menjual informasi ini kepada sasaeng, tetapi Youngkyun tidak mau memikirkan hal tersebut.

Tidak saat pikirannya sekacau ini karena terus menyangkal perkataan Rowoon tentangnya untuk tidak mendekati San.

"Mengajak ... apa?" tanya San ragu yang justru semakin membuat Youngkyun frustrasi.

"Apa menurutmu lucu aku tahu pernikahan Seonghwa dari orang lain dan bukan darimu?"

"Oh ... benar. Aku lupa mengatakannya kepadamu, maaf."

Jawaban San yang justru terdengar tidak merasa bersalah itu yang semakin membuat Youngkyun frustrasi dan kesal. Seolah itu bukanlah hal yang besar, tetapi bagi Youngkyun itu adalah masalah besar. Gelombang demi gelombang ketakutannya yang terus menghantam membuat Youngkyun merasa pada akhirnya ini mungkin hanya kisah satu sisinya kepada San.

Bahwa nyatanya Youngkyun sudah tidak ada tempat di hatinya San.

Harusnya Youngkyun tidak merasa kesal dengan keadaannya sekarang, karena dahulu San yang berada di situasinya. Merasa hanya mencintai Youngkyun, tanpa terbalaskan. Meski sebenarnya Youngkyun merasakan hal yang sama dengan San, tetapi keadaan mereka yang tidak akan pernah bisa membuat keduanya bersama.

"Apa ... apa kamu marah?"

"Menurutmu?"

"Maaf, aku pikir kamu tidak akan bisa pergi bersamaku." Jawaban San nyatanya kontrakdiktif dengan suaranya yang terdengar biasa, seolah tidak merasa bersalah. "Aku dengar Sabtu ini kamu mengisi di festival musik di Incheon, jadi aku memutuskan mengajak orang lain bersamaku."

"Kamu bahkan belum bertanya kepadaku, San."

"Kalau aku mengajakmu, apakah kamu bisa meluangkan waktu untukku?" tanya San yang membuat Youngkyun melengos. Namun, bahkan belum dirinya mengatakan sesuatu, San sudah berkata, "Lihat, kamu tidak bisa langsung menjawab. Aku mencoba untuk mengerti keadaanmu, Youngkyun. Jadi tolong jangan marah kepadaku."

Yongkyun berdecak karena nyatanya tidak diberikan kesempatan oleh San untuk mengatakan pemikirannya. Lalu kemudian, San justru mengambil kesimpulan sendiri tanpa mendengarkan apa yang sebenarnya Youngkyun pikirkan.

"Aku tutup dulu telponnya, Youngkyun. Pasienku yang selanjutnya terlalu lama menunggu di luar dan itu akan berdampak kepada yang lain." Pamit San yang membuat Youngkyun merasa banyak emosi yang dirasakannya sekarang. Merasa bersalah karena impulsif menelepon San saat jam kerjanya, tetapi sekaligus merasa kesal karena perbedaan mereka yang justru membuat semuanya semakin memburuk. "Jangan lupa makan, Hwiyoung. Selamat sore."

"Aku bukan ... San, halo? Halo, San!"

Youngkyun melihat ponselnya yang menunjukkan wallpaper lockscreen, menunjukkan sambungan telepon mereka berakhir. Membuatnya mengusap wajahnya frustrasi, lalu berteriak kesal. Berjalan menuju studionya yang ada di agensi dan tidak menjawab sapaan staff yang berpapasan dengannya. Tidak mau membuat orang-orang yang tidak tahu apa pun merasakan kemarahan Youngkyun dan di masa depan nanti bisa menjadi bumerang kepadanya karena menjadi skandal.

Sebenarnya Youngkyun tahu merasa marah hanya karena nama Hwiyoung yang belakangan sering disebutkan oleh San tidaklah salah. Karena itu adalah adalah nama panggungnya jika bersama grupnya, S#ARK. Namun, jika San yang mengatakannya justru membuat Youngkyun marah. Mungkin karena dia merasa sejak awal Youngkyun adalah identitas dirinya yang sebenarnya dan Hwiyoung adalah identitas yang dibentuk oleh agensi serta menjadi identitasnya untuk bekerja.

Juga karena Youngkyun merasa jika mendengar San memanggilnya dengan Hwiyoung dan bukan nama aslinya, dia merasa takut kalau lelaki itu pada akhirnya sama seperti semua orang. Hanya menyukai Youngkyun sebagai versi Hwiyoung dan bukan menyukai dirinya secara utuh.

Selama di studio, Youngkyun nyatanya tidak membuat lagu seperti yang dieskpetasikan semua orang. Justru layar komputernya menampilkan berbagai tab dari mesin pencarian. Mencari-cari berita tentang Seonghwa, karena kalau San tidak mau memberitahukannya, setidaknya dia bisa mencari tahu sendiri.

"Oh, ternyata benar dia memang tidak menikah dengan Yunho," gumam Youngkyun saat akhirnya membaca berita tentang pernikahan Seonghwa dengan lelaki bernama Hongjoong, "tetapi pada akhirnya dia tetaplah sama, menikah dengan orang yang memiliki banyak uang."

Youngkyun sebenarnya tidak begitu pantas mengomentari tentang Seonghwa yang memilih menikahi lelaki lain yang hartanya lebih banyak dari Yunho. Karena kehidupan selama 10 tahun ini mengajarkan Youngkyun banyak hal, tetapi hampir semuanya selalu bermuara kepada uang.

Uang memang bukan segalanya, tetapi jumlah uang yang dimiliki bisa membuat kehidupan seseorang sedekat mungkin dengan projeksi kehidupan yang diharapkannya.

Youngkyun mengabaikan banyak telpon yang masuk ke ponselnya—karena kebanyakan dari sasaeng meski dia sudah berusaha untuk tidak memberikan nomornya ke sembarang orang—dan notifikasi dari aplikasi pesan yang ditampilan di layar komputernya juga banyak diabaikan. Namun, begitu melihat nama San yang muncul dan menuliskan namanya, memnbuat Youngkyun mengentikan gerakan mouse-nya untuk scrolling membaca berita dan segera membuka aplikasi pesan.

Mencari-cari nama San, lalu begitu membukanya, Youngkyun nyatanya tidak merasa lebih baik. Padahal ini adalah yang diharapkannya dari San sejak tadi. Pada akhirnya, Youngkyun menelepon San—karena dia selalu mencari alasan untuk bisa mendengarkan suara lelaki itu—dan tidak membutuhkan waktu lama untuk diangkat.

"San, jam berapa acaranya?" tanya Youngkyun yang bahkan tidak basa-basi untuk mengatakan halo atau sekadar bertanya keberadaan San. Mungkin karena alam bawah sadarnya hanya merasa takut kalau San tiba-tiba berubah pikiran.

"Jam ... sebentar, aku cari undangannya...," suara yang yang bergetar membuat Youngkyun mengernyit, kemudian akhirnya mendengar. "jam sepuluh pagi, di hotel Shilla."

"San, kamu menangis?"

"Aku tidak apa-apa. Jangan khawatir."

"Tapi suaramu seperti habis menangis." Youngkyun tentu tidak percaya dengan jawaban San. Meski sekarang lelaki itu sulit untuk dibaca, tetapi Youngkyun tahu kalau San tidak bisa membohongi intonasi suaranya jika merasa sedih. "Katakan kepadaku, apa ada yang menganggumu lagi? Atau Mingi kembali mengatakan hal-hal menyakitkan kepadamu?"

"Aku hanya menangisi webtoon yang kubaca, Youngkyun. Tenanglah."

"Choi San, kamu tahu aku tidak bisa kamu bohongi, 'kan?"

Namun, apakah itu pernyataan atau pertanyaan Youngkyun kepada diri sendiri?

"Kamu memanggil namaku dengan nama lengkap seperti Eomma yang mengomeliku," gerutu San yang membuat Youngkyun tanpa sadar tersenyum karena kepalanya membayangkan ekspresi San yang cemberut, "dan aku tidak berbohong kepadamu, Hwiyoung."

Senyuman Youngkyun langsung hilang dan pada akhirnya dia hanya menghela napas. Dia tidak pernah tahu akan ada hari di mana Youngkyun membenci mendengar nama Hwiyoung pada hidupnya. Padahal itu adalah identitasnya yang tidak bisa terpisahkan darinya sejak 10 tahun belakangan.

Namun, perasaan takut Youngkyun tidak bisa dikendalikan jika San yang menyebutkan nama Hwiyoung.

Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]Where stories live. Discover now