#08-ALUNA NABILA-

5 1 0
                                    

-HAPPY READING-
***

Bel tanda istirahat berbunyi dengan kerasnya. Para murid berlomba-lomba menuju ke kantin sekolah. Termasuk ketiga murid baru di SMA Adijaya yang berjalan dikoridor yang menghubungkan ke kantin.

"Kiuw.... Kiuw... Cewek,"goda Genta tak lupa mengedipkan satu matanya. Menggoda siswi yang ada dikoridor.

Banyak sekali cewek yang tersipu bahkan ada yang pingsan. Tak kuat melihat ketampanan mereka bertiga.

Ulah Genta tak sampai disitu saja. Genta menyugar rambutnya. Sambil bersiul-siul, "Cewek nomornya dong?" tanyanya.

Jeritan menggema, banyak cewek yang berlomba-lomba menyebutkan nomor hp nya. Tak tahu saja, Genta hanya iseng.

"Cewek.... Sempak lo kelihatan. Warna pink oh... Very Sexy..."ceplos Genta tak lupa dengan seringai dan tatapan yang tak beralih barang sedetik pun. Seperti om-om pedofil yang menatap genit gadis incarannya.

Cewek tersebut menoleh, melihat siapa yang menyebutkan sesuatu hal yang tak senonoh. Menatap Genta dengan tajam seperti elang yang siap melahap anak ayam. Cewek itu...

Sania,  gadis berperawakan gempal dan padat. Siswi berprestasi yang menempati kelas 12 MIPA 1. Setiap orang berusaha menghindar dan jangan sampai berurusan dengannya. Bisa mati lawannya. Sania tidak mudah melepaskan lawannya.

Dulu Ronald saja dijadikan babu satu minggu gara-gara Ronald mengatakan supaya berolahraga yang rajin dan mengurangi makanan berminyak. Sungguh baik kan Ronald itu? Menyarankan agar hidup sehat tapi mengapa Ronald menjadi sasaran empuk Sania?Apakah ada yang salah dengan ucapan Ronald? Apa Sania saja yang terlalu sensi karena datang bulan? Lalu bagaimana nasib Genta sekarang?

Sania berjalan sambil menggulungkan lengan bajunya, yang memperlihatkan lengannya yang kira kira tiga kali lebih besar dari lengan Genta, seperti akan melakukan  olahraga gulat yang asli dari Jepang. Ya... Sumo, olahraga yang dilakukan oleh dua orang bertubuh gemuk.

Genta meneguk salivanya kasar. Tatapan yang sarat akan ketakutan. Sepertinya Genta salah mencari mangsa. Bukannya mendapat gadis cantik jelita malah.... Huft... Genta menyesal. Apakah ini salah satu karma yang langsung datang kepadanya?

Genta buru-buru berlindung dibelakang Kakak kembarnya, Reyhan Mahendra. Mungkin dengan tatapan datar Reyhan bisa membuat Sania mengurungkan niatnya untuk membuat Genta babak belur nantinya. Genta terus merapalkan do'a-do'a untuk mengusir Sania.

Reyhan hanya mendengus kesal. Kenapa Genta harus membuat masalah disaat mereka baru masuk ke sekolah baru? Hukuman apa yang pantas untuk adik kembarnya itu agar  jera?

Sedangkan Abian hanya diam, menatap satu temannya yang gesrek. Sepertinya Genta salah masuk ke dalam circle.

Setelah Sania sampai didepan mereka bertiga. Dengan tampang marah dan hidung yang mekar memperlihatkan bahwa Sania sangat marah, "SIAPA YANG LANCANG LIAT PRIVASI GUE? MAU GUE COLOK MATANYA?"

Sania terus menatap kedua orang dengan tampang datar. Lalu mendengus melihat ada seorang yang sedang bersembunyi, seperti anak ayam saja yang bersembunyi dibelakang induknya.

"Oh...Rupanya mangsa gue, murid baru ya? Cih....tampang aja yang gagah perkasa rupanya lemah. Kukira suhu eh ternyata cupu,"ucap Sania dengan sinis.

ALUNA NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang