#07-ALUNA NABILA-

6 1 0
                                    

-HAPPY READING-
***

Hari senin, hari yang dibenci banyak orang terutama bagi pelajar. Setelah mereka libur dari lelahnya belajar.

Suasana pagi begitu sejuk, udara yang masih segar ya walaupun sudah terkena polusi. Suara kicauan burung saling bersautan satu sama lain.

Ditambah.... Suara disamping Aluna yang terus berkicau, semenjak Aluna menginjakkan kakinya di parkiran sekolah. Rupanya niatnya berangkat pagi dirusak oleh hama pengganggu yang tak lain adalah sahabatnya, Naura Anastasya.

"Lun...Alun...lun...Alun....na...."Kata  Tasya berulang kali disamping Aluna yang berjalan menuju kelasnya.

"LUN...ALUN...ALUN...NA..."teriak Tasya ditengah lapangan. Untung saja masih pagi kira kira pukul 06.10 WIB jadi masih sepi membuat Tasya tidak malu tapi kalau ramai ya sama saja.

Teriakan Tasya yang memanggil Aluna tak diberi balasan oleh sang pemilik.

"Maaf kalo gitu. Gue minta maaf. Gue nyesel...nyesel se nyesel nyeselnya Lun,"ucapnya memelas Tasya menyesal telah membuat Aluna menunggu 2 jam diparkiran Mall saat itu. Namun kejadian itu kan sudah satu minggu yang lalu.

Tasya sudah menggunakan banyak cara untuk membujuk temannya itu tapi hasilnya nihil semua tidak ada 1% pun keberhasilan dari usahanya. Apa perlu Tasya menyantet Aluna? Ide yang sangat brilian bukan ?

"Heem..."balas Aluna malas. Malas dengan temannya yang kalau dibiarkan lama-lama, Aluna takut otak Tasya menyesatkan. Satu minggu ini sudah banyak yang Tasya lakukan yang katanya untuk membujuk Aluna agar tak marah. Padahal emang Aluna tidak marah. Cuman kesel sekaligus dongkol pengen rasanya makan orang kalau bisa.

Biasanya kalau membujuk orang tu kan dibawain hadiah, coklat, atau apalah ya. Namun yang dilakukan Tasya ini sungguh diluar nalar.

Disembur air suci dari dukun gunung kidul katanya, kamarnya diberi asap asap apalah kaya orang di India yang membuat kamarnya bau sangit, dan masih banyak lagi. Sungguh membutuhkan ekstra kesabaran untuk menghadapi Tasya.

"Beneran ? Lo ikhlas kan maafin gue ? Apa perlu gue sembur air dari gunung kidul atau pake asap-asap kaya orang prindapan buat usir roh jahat, setan, jin dari diri lo Lun?"

"Iya. Nggak usah."

"Oke makasih sayang...."ucap Tasya dengan binar bahagia yang langsung memeluk Aluna dengan eratnya.

Tak melihat orang yang dipeluk seperti ikan yang kekurangan air.

"Ttas--tass-ya-lo-o-mma-uu-buu-nnuh-guu-ee-ha-ah,"kata Aluna terputus putus.

Tasya yang mendengar suara Aluna yang lirih berinisiatif untuk melepaskan pelukannya. Betapa terkejutnya Tasya melihat Aluna.

"Hah...hah....hhhaah...."Aluna mengatur nafasnya. Ingatkan dia untuk membuang Tasya ke rawa rawa.

"Peace...." sembari mengeluarkan dua jari telunjuk dan tengahnya.

Tasya masih mengangkat kedua jarinya sembari tersenyum semanis mungkin,"Damai lun.... Damai ya... Masa kita berantem lagi."

"GUE BUANG LO NAURA ANASTASYA,"marah Aluna. Untung dirinya tidak pindah alam.

"Hehehheheh....Kabur.... Babay besti...."kabur Tasya dengan berlari secepat kilat.

ALUNA NABILAWhere stories live. Discover now