#01-ALUNA NABILA-

49 7 2
                                    

Sebelum baca ceritaku ini. Kalian readers yang terhormat jangan lupa vote dan komen dibab ini. Cerita ini murni pemikiranku, jadi jangan di plagiat ya. Terimakasih

-HAPPY READING-

***

Aluna Nabila,  nama seorang gadis yang sedang berdiri mematut dirinya didepan cermin dengan seragam Sekolah Adijaya yang melekat pada dirinya.  Setelah selesai dengan seragamnya,  ia mengambil tas yang tersimpan diatas meja belajar dan berjalan menuju meja makan.

"Selamat pagi Dek Al" sapa Bi Narsih.

"Pagi Bu" jawab Aluna sambil tersenyum pada Bi Narsih.

Masih sama, itulah suasana yang dirasakan setiap hari. Ia ingin sedikit saya perubahan pada hidupnya yang selalu monoton ini. Aluna Nabila, si gadis cantik yang hanya tinggal bersama Bi Narsih dirumah berlantai dua ini. Bagi Aluna Bi Narsih sangatlah berharga. Aluna sudah menganggap Bi Narsih sebagai ibunya. Bi Narsih yang selalu ada saat Aluna sedih ataupun senang. Bi Narsih selalu tau apa yang dinginkan Aluna walaupun Aluna tidak mengatakan sesuatupun padanya.

"Dek Al mau sarapan pake apa hari ini?" tanya Bi Narsih.

"Apapun yang Ibu masak, pasti Al makan kok" jawabnya sambil tersenyum.

"Ibu cuman masak nasi goreng seafood aja "

"Ih... Kok ibu tau sih kalau Al pengen makan itu hari ini . Ibu memang terbaik" ucapnya sambil mengacungkan ibu jarinya. Tak lupa ia mengambil nasi goreng tersebut dan memakannya.

***

SMA ADIJAYA

Nama yang terpampang didepan pintu gerbang yang tertutup. Ya Aluna terlambat hari ini.

"Pak Adi tolong bukain gerbangnya dong. Nanti Bila beliin permen yupi deh" bujuk Aluna dengan menyogok dengan permen yupi.

BTW, Pak Adi itu lebih suka permen yupi dibandingakan dengan rokok. Ia rela tidak merokok seharian, yang penting selalu ada yupi yang selalu ia makan. Pak Adi selalu memengang mottonya "Selama ada yupi, ngapain ngerokok!!!".

Alasan lainnya ya karena Pak Adi itu tau kalau harga rokok itu mahal. Jadi dari pada  mubazir beli rokok yang mahal mending untuk membeli minyak goreng  sekarang mahal. Lumayan bisa disayang istri dirumah. Itulah yang selama itu yang dipikirkan Pak Adi.

"Eh... Dek Bila waktu tlah terhenti
teman sejati tinggallah sepi~ Bapak itu orangnya jujur, nggak bisa disogok. Tapi.... " jawab Pak Adi terjeda.

"Kalau Dek Bila nyogoknya pake yupi sih nggak papa deh, ayo cepet masuk selagi guru nya rapat semua" lanjut Pak Adi sambil membukakan gerbang dengan celingukan,takut ada murid yang melihatkan berabe. Masak satpam yang terkenal kegarangannya  disogok yupi sih. Kan nggak keren.

"Makasih ya pak. Permennya nanti ya pak. Bila masuk dulu."

"Siap"

Aluna berjalan mengendap-endap disepanjang koridor menuju kelasnya. (Padahal kan guru lagi rapat, ya sak karepmu la lun). Saat sampai didepan pintu kelas 12 IPA 2 yang tertutup, terdengar suara teman-teman kelasnya yang bercanda ria. Dengan ide yang cemerlang, Aluna membuka pintu kelas, sontak hal itu membuat semua siswa didalam kelas kalang kabut.Takut yang membuka guru Killer.  Ada yang langsung diam tanpa menoleh kemanapun, ada yang langsung membuka buku, Ada yang menulis dan masih banyak lagi. Kelas yang tadinya ramai seperti pasar menjadi sunyi seperti kuburan.

"ehm.... ehm .... ehm ...."

Semua murid sontak langsung mendongakkan wajahnya menampilkan wajah cengo.

"Anjir... Gue kira BuLan Bil, tau taunya lo."

"Shit... Lo Bill bikin gue jantungan aje."

"Gue pikir lo sape, Bill."

"Kalo gue bisa gue mutilasi lo sekarang Bil."

"Bangsat... Kaget asu....."

"Astagfilullah kamu berdosa banget Bila." dan ucapan atau lebih tepatnya umpatan-umpatan yang keluar dari mulut jahanam teman-temannya.

"ehehhehe... Sorry sorry " ucap Aluna dengan cengirannya.

Lalu Aluna berjalan menuju mejanya. Aluna menatap sahabat satu satunya yang tampak tertidur sangat pulas. Sampai sampai tidak terganggu dengan keramain kelas itu. Aluna paham betul kenapa temannya ini bisa samapi tidur dikelas. Ya pasti temannya semalam maraton drakor sampai pagi. Aluna ingat awal pertama mereka bertemu tepatnya 11 tahun lalu.

Flashback On

11 tahun lalu.....

Gadis kecil menangis saat akan masuk sekolah dasar. Gadis kecil itu menarik-narik ibunya agar mau pulang. Ia sangat takut sekarang, banyak anak-anak sepantarannya yang melihatnya. Tangisannya pun semakin keras.

"Anak mama kok nangis sih. Jangan nangis ya, kan sekarang udah ketemu temen-temenya. Cupp... Cupp.." hibur si ibu agar anak nya tak menagis lagi.

Datanglah Aluna kecil yang sangat penasaran kenapa gadis kecil itu menangis. Aluna mendekatinya.

"Hai... Kenapa kamu nangis?"

Bukannya menjawab gadis kecil itu semakin kencang menangisnya.

"eh... Maaf ya Bila cuma mau kenalan doang kok. Nama aku Aluna Nabila, panggil aja Bila" kata Aluna sambil menyodorkan tangannya.

"Hiks... Hiks.... A-ku Nau-ra Anas-tasya. Bia-sa-nya ma-ma pang-gil Tas-ya hiks.... hiks" kata Tasya yang masih menangis sambil menjabat tangan Aluna.

"emm... mulai sekarang kita temenan ya Tasya. Jangan takut sama Aluna ya"

Flashback Off

Dan sekarang Aluna sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Tasya. Yang bisa menerima dia dikala semua orang yang ia sayangi pergi meninggalkannya. Memang awal mula mereka hanya tapi lama kelamaan pertemanan mereka semakin dekat dan sekarang mereka menjadi sahabat. Tapi ikatan persahabatan itu sangat kuat hingga Aluna sudah menganggap Tasya sebagai saudarannya dan sebaliknya Tasya juga sudah menganggap Aluna sebagai saudaranya.

***

Gimana kesan pertama kalian baca ALUNA NABILA ?

Satu kata untuk bab ini .

Terimakasih...
Jangan lupa vote dan komen cerita dibab satu ini.
See you readers...

ALUNA NABILAWhere stories live. Discover now