#05-ALUNA NABILA-

6 2 0
                                    

-HAPPY READING-
***

Di sinilah Aluna berada, di rumah minimalis modern. Rumah berlantai satu yang didominasi warna putih gading. Disamping rumah terdapat taman yang berisikan berbagai jenis bunga mawar. Namun bunga mawar putih lah yang paling banyak.

Bunga mawar adalah simbol cinta. Bunga mawar telah digunakan sejak peradaban manusia kuno. Pada mitologi Yunani dan Roma, bunga mawar dijadikan simbol dari dewi cinta Venus dan Aphrodite.

Bunga mawar memiliki berbagai macam warna. Setiap warna melambangkan berbeda-beda seperti mawar merah yang melambangkan cinta yang kuat dan membara, mawar putih yang melambangkan ketulusan atau kesucian, mawar kuning yang melambangkan kecemburuan dan perselingkuhan.

Banyak filosofi bunga mawar yang memberikan banyak makna bagi manusia. Contohnya duri bunga mawar. Duri bunga mawar mengajarkan bahwa kita bisa melindungi diri dengan mengandalkan apa yang kita miliki.

Didalamnya pun tak kalah bagus. Perabotan yang diimpor dari luar negeri menghiasi setiap sudut rumah. Di ruang tamu terdapat sebuah figura besar yang menampilkan foto Tasya dan ibunya.

"Udah lama Bil nunggu nya?"tanya Tante Ana.

"Belum terlalu lama kok tan."

"Yaudah kita lanjutin di ruang kerja tante aja ya. Takut ada yang nguping." Tante Ana melirik sinis pada anaknya yang sedang nguping.

"Ih.. Mama Tasya nggak nguping ya cuma mau denger aja," ucap Tasya dengan kesalnya.

"Yok lah tan,"ajak Aluna kepada Tante Ana. Kemudian mereka melangkah meninggalkan ruang tamu.

Aluna mengedarkan pandangan pada ruang kerja Tante Ana. Tetap sama saat ia terakhir datang kesini. Piala dan penghargaan yang berjejer, tak lupa resep-resep makanan yang terpajang rapi disana. Sofa panjang di pojok ruangan, tak lupa meja di depannya.

"Nabila dateng kesini buat ngelanjutin rencana dia 3 tahun yang lalu," ucap Aluna langsung to the poin.

Tante Ana menatap Aluna tak percaya. Rencana itu hanya diketahui oleh dua orang saja, dia dan seorang remaja yang datang menemuinya. Rencana yang dibahas mereka 3 tahun silam adalah rencana seorang remaja yang ingin memulai mewujudkan cita-citanya.

"Rencana apa?"tanya Tante Ana berusaha untuk menyembunyikan.

"Tante Ana pasti ngerti apa yang Nabila bahas ini. Nabila udah tahu tan. Dia kasih Nabila surat," jawab Aluna sambil mengingat-ingat saat Aluna membaca surat yang diberikan dia.

"Nabila udah siapin kebutuhannya, semua biaya yang dikeluarkan Nabila yang tanggung."

"Kamu yakin?"

"Nabila yakin sejak baca surat itu," jawab Aluna seyakin-yakinnya.

"Oke kalau kamu yakin. Tante bakal cerita semuanya tanpa tante tambah atau pun kurangkan. Tiga tahun lalu...."Tante Ana mulai menceritakan kejadian tiga tahun lalu. Mulai dari awal mereka bertemu , saat mereka membahas rencana sampai proses mewujudkan rencana itu.

"Jadi begitu ceritanya. Dulu, rencana itu sudah berjalan 50%. Karena kecelakaan yang menimpa dia rencana itu berhenti ditengah jalan. Tante sudah berusaha semaksimal mungkin buat melanjutkan tapi semua gagal."

Aluna pikir semua rencana itu belum diproses tapi ternyata sudah setengah jalan. Bukankah ini waktunya membuktikan bahwa Aluna bisa meneruskan keinginan dia yang sempat tertunda?

"Semua dijelaskan di map itu. Kamu bisa membacanya Nabila,"kata Tante Ana sambil menyerahkan buah map hitam kepadanya.

Aluna menatap lekat map tersebut. Menebak rencana apa yang dijalankan dia tanpa dirinya? Kenapa dia menyembunyikannya ? Apakah tidak sebegitu berharganya Aluna untuk dia ?

ALUNA NABILAWhere stories live. Discover now