Johnny melangkah kearah jihyo yang sedang duduk disofa dan turut duduk disebelah puterinya itu, kedua belah bahu jihyo dipegang sambil menatap dalam ke manik indah itu

"Jadi selama ini siapa yang merawatmu? "Ujar johnny lagi

"Tentu saja daddy, tapi sekarang daddy semakin sibuk sama kerja. Aku cuma gak mau ganggu daddy buat ketemui klien, pasti aku sangat menyebalkan sehingga kau sanggup berbohong kan? "Sinis jihyo menahan rasa kesal

Johnny terdiam sejenak, sepertinya dia bisa menebak atas alasan apa puterinya bertingkah seperti ini, tangannya perlahan menarik tubuh mungil itu lalu mengulas belakang puterinya dengan lembut

"Maaf sayang, waktu itu daddy terdesak .Baiklah mulai sekarang daddy janji gak akan berbohong lagi ya"ujar johnny cuba menyakinkan puterinya

"Ck! Sudah terlambat, aku gak akan percaya omongan mu lagi"balas dengan tangan yang kembali melingkari lengan suho

"Huh~jadi daddy harus gimana sayang"lirih johnny sayu soalnya dia gak bisa tidur dengan tenang dirumah jika jihyo tiada disana

.

Jihyo kembali tersenyum apabila mendengar pernyataan johnny barusan soalnya ini peluangnya buat tinggal lebih lama di rumah papanya

.

"Biarkan aku tinggal dirumah papa aja, pasti aku bakal maafkan mu"ujar jihyo membuatkan tatapan teduh johnny berubah

Tangannya lantas merangkul tubuh mungil itu lalu digendong paksa dan langsung melangkah keluar dari kediaman milik suho, yang lain tidak mampu berbuat apa-apa selain menatap pemergian kedua sosok itu

.

"Ihhh! Lepas, aku gak mau pulang"pekik jihyo meronta-ronta mau dilepas

.

Seberapa kuat dia cuba meronta tetap saja hal itu tidak mengganggu johnny yang kini membawa tubuhnya itu langsung ke mobil dan meletakkannya diatas pangkuan

Jihyo berhenti meronta seketika lalu kembali menatap wajah johnny yang sudah kemerah-merahan itu, tentu saja dia tau sang daddy lagi kesal sama sikapnya. Tangan kekar johnny setia melingkari pinggang puterinya itu lalu kepalanya di sandar dibahu sempit milik jihyo tanpa suara

.

"Aku bosan tinggal rumah tau! Kau makin sibuk ama pekerjaan sama seperti yang lain juga, pasti sangat menyebalkan bukan kalau harus merawatku setiap hari"ujar jihyo lagi-lagi membuatkan johnny hanya terdiam

"Jadi biar aku tinggalkan saja aku sama papa, aku bahagia tinggal sama mummy, winwin hyung ama renjun"ujar jihyo lagi tidak menghiraukan tatapan johnny seolah-olah mencengkam wajah mulusnya

.

Dari tadi tidak membalas omongan puterinya , johnny yang sedari tadi hanya menatap wajah jihyo kini mendekat membuatkan jihyo berundur sedikit demi sedikit , bahkan tubuh mungilnya itu sudah tidak bisa menjauh lagi kerana dia masih pangkuan johnny

Jarak wajah mereka kini hanya berbaki beberapa inci,membuat jihyo meneguk ludahnya soalnya gerun sama tatapan daddy nya itu. Tangan johnny diangkat lalu jari jemarinya perlahan mengusap pipi mulus jihyo

.

"Maaf kerna gak bisa jaga kamu dengan baik, jadi beri daddy satu lagi kesempatan ya"pujuk johnny walaupun dia turut kesal sama sikap jihyo

"Gak! "Balas jihyo tanpa basa basi, iya bila tidak dapat yang dia mahu tentu saja jihyo bakal protes habis-habisan

"Degil sekali! Sepertinya kamu harus dihukum"ujar johnny menatap jihyo dengan perasaan kesal

PROTECTORS & DEFENDERSWhere stories live. Discover now