WORRY

143 24 2
                                    


Tubuh mungil yang bisa dikatakan sedang pengsan itu dibiarkan begitu saja sehinggalah keesokan harinya

Tiada sesiapa dibenarkan masuk dan diberi amaran keras oleh johnny sehingga tiada seorangpon yang berani buat melihat keadaan jihyo

Disaat johnny kembali dia mengendong jihyo yang masih belum sadar sepenuhnya itu lalu tanpa tercalit simpati melihat tubuh mungil yang sudah lemas itu malah kedua tangan jihyo diborgol diruang mandi

Bushhhhh"

Air dingin disimbah ke tubuh itu sehingga jihyo tersadar kerna kaget

.

"Dingin sekali"rintih jihyo cuba buat melepaskan diri namun tetap saja nihil

Bushhhh"

Lagi-lagi air dingin itu disembur di sekujur tubuh jihyo sehingga anak itu mengigil kedinginan

.

"Arghhhh, dingin dad"pekik jihyo terlihat semakin lemas

"Ini baru sikit Seo jihyo, sepertinya kau terlalu dimanjakan selama ini"ujar johnny tidak menghiraukan keadaan puteri yang dicintainya selama ini

.

Bahkan sehingga tubuh jihyo sudah basah kuyup dan mengigil hebat, johnny masih tetap menyembur air dingin itu tanpa ragu

.

"Hiks... Daddy"lirih jihyo yang terlihat kesakitan

.

Tangan johnny kembali meletakkan shower tersebut ditempatnya, lalu membuka borgol ditangan puterinya yang terlihat sangat lemah membuatnya langsung mengendong tubuh kecil itu kekasur semula

Selesai menyalin pakaian, johnny kembali meratapi wajah pucat jihyo. Ulah siapa lagi kalau bukan dirinya sendiri namun dia hanya menganggap ini adalah cara buat dia mendidik puteri semata wayangnya ini

Tubuh mungil jihyo hanya meringkuk dibawah selimut tebal kerna masih kedinginan, dari tadi air matanya tidak berhenti mengalir namun tidak berani untuk membalas tatapan johnny yang seolah-olah mahu menbahamnya dari tadi

.

"Mau apa? "ujar johnny tiba-tiba

"..."

"Mau apa? Bilang sekarang"ujar johnny sedikit meninggikan suaranya

"Mau papa"ujar jihyo dengan nada gentar

"Ck! Habis buat masalah, dihukum yang maunya papa, itu saja yang kamu tau"ujar johnny lagi-lagi membuat jihyo terbungkam

"Daddy jahat"lirih jihyo pelahan namun bisa didengar jelas ditelinga johnny

.

Johnny yang sedari tadi hanya mengamati langsung mendekat, dan merangkul tubuh mungil itu dan dibawa ke pangkuannya

.

"Bukan seperti ini yang kamu mau kan? "ujar johnny sambil menatap lamat wajah pucat jihyo

.

Dengan mata yang berkaca jihyo langsung menangis dipangkuan johnny

.

PROTECTORS & DEFENDERSWhere stories live. Discover now