HAPPEN

146 18 16
                                    

.

Ceklek"

"Kamu manis sekali,sayang"ujarnya dengan senyuman penuh erti

Terlihat satu sosok pemuda berkulit pucat memasuki apartment milik Seo jihyo, tatapan matanya terlihat sayu dan bisa dilihat kedua belah pipinya yang sedikit memerah kerna dia baru saja minum beberapa botol soju dan sekarang dibawah pengaruh alkohol

Kakinya melangkah longlai kedalam kamar si pemilik rumah yang sudah tertidur nyenyak disana

Bughh"

Dapat dirasakan gerak geri seseorang sedang baring dikasurnya membuatkan jihyo tersadar dan langsung kaget,

.

"Apa yang kau lakukan disini? "ujar jihyo terbata-bata

.

Jujur tatapan pemuda itu benar-benar membuatnya merinding dan ingin segera keluar dari kamar, namun malangnya apabila pemuda itu langsung menindih tubuh mungilnya lalu tangannya langsung dikunci

.

"Yahh! Lepaskan sialan"pekik jihyo sedaya upaya untuk melepaskan diri

"Kasar sekali omonganmu, bayi"bisik pemuda tersebut tidak sesekali merasa terganggu melihat jihyo yang sedang peronta

.

Perlahan wajahnya mendekat kearah jihyo yang sedari tadi meronta untuk dilepaskan, namun tenaga kecilnya seperti tiada apa-apanya pada pemuda tersebut

.

"Aku mohon lepaskan "ujar jihyo terdengar seperti rayuan

"Gak! Kamu bakal menjadi milikku seutuhnya"ujar pemuda dibawah pengaruh alkohol tersebut

.

Matanya yang sedari tadi mengamati bibir jihyo kini langsung menempalkan bibirnya dan dengan paksa melumat bibir gadis itu, ciuman tersebuh semakin kasar dan brutal sehingga jihyo yang hampir kehabisan nafas langsung menepuk tubuh kekarnya

Menyadari hal itu pemuda tersebut dengan tidak rela melepaskan bibirnya yang membuatnya semakin candu, tubuhnya kembali terkaku apabila melihat cecair jernih mula menitis pada manik indah jihyo

.

"Hiks..... Aku mohon jangan seperti ini"ujar jihyo dengan tangisan yang mula membasahi pipi

.

Tangannya perlahan menghapus cecair jernih yang membasahi pipi jihyo dengan tatapan teduh

.

"Jangan nangis, sayang"pujuknya perlahan menarik tubuh mungil jihyo kedalam dakapan hangatnya

.

Jihyo tidak berani untuk memberontak mahupun menolak soalnya dia takut kalau pemuda tersebut melakukan hal seperti tadi lagi

Tanpa jihyo sadar bahwa pemuda itu sudah menyediakan sesuatu didalam poketnya, tangannya mengeluarkan sehelai sapu tangan yang sudah diletakkan ubat padanya lalu menekup mulut jihyo dengan paksa membuatnya langsung pengsan

.

"Maafkan aku"lirih pemuda tersebut



••••••••••••••••••••••••••••••••

PROTECTORS & DEFENDERSWhere stories live. Discover now