Apartment,Rahang jihyo langsung jatuh apabila melihat kediaman yang baru saja dibuka oleh yuta,
.
"Tempat ini tiada beza dengan tempat longgokan sampah"ujar jihyo melangkah pelahan masuki kediaman itu
"Wah! Serem banget, ternyata kalian hanya kemas dan tampan diluar tapi sangat jorok di dalam "ujar jihyo lagi-lagi membuatkan gegendang telinga kedua pemuda itu berdesing
"Yah! Jangan terlalu jujur bocah"pekik yuta kesal dengan kata-kata jihyo barusan
"Emang salah kalau aku jujur"ujar jihyo polos
"Berhenti menjawab omonganku bocah"pekik yuta dengan wajah menora kemerah-merahan
"Ini kerna kami sangat sibuk jihyo ah, jadi mulai hari ini akan jadi tugasmu buat mengemas dan menolong kami"ujar jaehyun lembut tidak seperti yuta
"Baiklah"berbeza dengan perbalahan jihyo ama yuta tadi, kini anak itu mengangguk mengerti tanpa berbalah
"Bagus, ayo aku tunjukkan kamarmu"ujar jaehyun mengulas lembut surai halus jihyo
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Besok, bawanya bertemu denganku"
Senyuman lelaki tampan itu memekar apabila dia baru sahaja mendapat berita baik dari anak buahnya, matanya menatap lamat kearah bingkai gambar si kecil dimeja kerjanya
Sepertinya dia sudah sabar untuk menemui puteri semata bayangnya itu, dia mahu memperkenalkan puterinya pada saudara yang lain dan hidup dengan bahagia
Tanpa dia fikir resiko yang harus dia tanggung, apa dia punya tingkat kesabaran yang tinggi untuk menghadap puteri yang sudah dia tinggalkan sejak bayi?
Belum lagi lidahnya yang berbisa dan lancang memaki ditambah tingkah haiwan buas persis sepertinya saat muda dulu, mungkin dia bisa senang sekarang tapi tidak jika puterinya sudah memijakkan kaki di kediaman mewahnya
Johnny menyemak beberapa document dan menandatanganinya lalu langsung pulang untuk memberi khabar baik buat isteri dan putera-puteranya
.
"Daddy sudah pulang"pekik johnny melangkah menuju ke ruang makan mansion mewah itu
YOU ARE READING
PROTECTORS & DEFENDERS
Fanfiction"Aku akan membuatnya kesakitan dengan penyesalan " "Bahkan akan mencebik-cebik hatinya sehingga menangis didalam tidurnya bahkan merasa nyeri didadanya sehingga tidak bisa bermimpi indah" "Mimpi indah juga tidak layak buatnya, dia pantas merana sehi...