TRUE

142 20 12
                                    


.

"Kamu dari mana Seo jihyo"ujar jiah membuatkan langkah jihyo yang tadinya mau langsung ke kamar terhenti

.

Mendengar suaranya saja membuatkan jihyo sudah kesal ,anak itu langsung menatap kearah lawan bicaranya dengan wajah datar

.

"Rumah papa"ujar jihyo dengan nada bergetar, bisa saja dia tidak membalas soalan itu namun dia hanya mau melihat reaksi wanita menyebalkan dihadapannya ini

"Dia bukan papa kamu lagi, ngapain dipanggil papa segala"ujar jiah tidak puas hati lagi-lagi membangkitkan kemarahan jihyo

.

Sementara johnny dan putera-puteranya yang lain sudah menyusul apabila melihat suasana sudah tidak seperti biasanya

.

"Sayang, sudah ya. Jangan bertengkar lagi dan jihyo kembali ke kamar"ujar johnny mengusap bahu jiah untuk menenangkan isteri tercintanya lalu menatap lamat wajah jihyo yang menatap jiah dengan tatapan membunuh

"Tidak! Aku harus berbicara dengannya hal ini"ujar jiah tidak mahu kalah

"Itu urusanku, dan kau tidak perlu masuk campur"ujar jihyo sedikit menaikan nada suaranya kerna kemarahannya sudah mengeledak

.

Jika sama orang lain mungkin kemarahannya bisa sedikit dibendung tapi jika itu adalah jiah melihat wajahhnya saja sudah membangkitkan kemarahan jihyo

.

"Apa itu urusanmu? Itu juga urusanku! Kau tidak seharusnya ke rumahnya lagi atau memanggilnya papa kerna dia bukan lagi papa mu tahu! "Pekik jiah turut terpancing emosi entah dendam apa dia sama suho

"Sialan! Kau siapa mahu menentukan hidupku atau kemana aku mahu pergi hah"bentak jihyo dengan wajahnya yang sudah kemerah-merahan

Plak"

"Bahasanya ,Seo jihyo!"bentak johnny menatap puterinya tajam

.

Seisi rumah kaget apabila mendengar bunyi tamparan yang cukup kuat hinggap dipipi jihyo, rasa kebas di pipinya membuatkan jihyo hanya mengamati johnny dan jiah bersilih ganti

.

"Kalian sama saja"ujar jihyo sebelum melangkah kekamar dengan kemarahan yang tidak terbendung

Bughh"

Tangannya menumbuk asal kearah pasu besar yang dihias dipintu kamar sehingga pecah membuatkan penghuni dirumah itu lagi-lagi terkejut dan gerun menatap kearah gadis mungil yang sudah masuk kekamarnya

Johnny yang melihatnya juga tidak senang duduk kerna dia tidak mahu jihyo mencederai diri sendiri lagi lalu langsung memberi arahan pada anak buah kepercayaannya

PROTECTORS & DEFENDERSWhere stories live. Discover now