Cafe,Jihyo sedang menikmati harinya bersama suho, wendy, renjun dan winwin. Keluarga ini terlihat cukup lengkap saat jihyo bersama namun siapa sangka ada seorang lelaki yang sedang memantau mereka sedari tadi terutamanya jihyo
Caranya juga tidak seperti sedang memantau dari jauh mahupun dengan cara sembunyi, tapi terang-terangan sehingga jihyo bisa melihat wajah kesalnya itu siapa lagi kalau bukan johnny
Suho yang tadinya merangkul bahu jihyo perlahan-lahan dilepas kerna perasaan dari tatapan mata itu, bisa saja johnny bangkit dan menghayunkan tinju diwajahnya jika terus menyentuh puteri semata wayangnya itu.
"Sepertinya lagi dipantau daddy nih"ujar suho dengan nada berbisik kearah jihyo
"Menyebalkan sekali, kenapa dia bisa kesini"ujar jihyo kesal menatap johnny yang sedari tadi mengamatinya
.
Perhatian keluarga itu langsung beralih kearah satu arah dimana jihyo sedang menatap dengan tatapan kesal tepat di hadapannya
.
"Oh~itu bukannya daddymu? "Ujar renjun dengan mata yang membelalak kaget
"Huh"
Hanya terdengar keluhan dari jihyo sebelum johnny langsung bangkit mendekat kearah keluarga tersebut, tatapannya benar-benar tidak santai
.
"Pulang"ujarnya sepatah
.
Lantas menarik tangan jihyo untuk dibawa pergi, mahu tidak mahu jihyo terpaksa mengikut kerna aura daddynya saat ini tidak biasa
.
"Aku pergi dulu ya, mummy nanti kita ketemu lagi yaa"pekik jihyo tidak jauh dari sana kerna ditarik paksa oleh johnny dari tadi
YOU ARE READING
PROTECTORS & DEFENDERS
Fanfiction"Aku akan membuatnya kesakitan dengan penyesalan " "Bahkan akan mencebik-cebik hatinya sehingga menangis didalam tidurnya bahkan merasa nyeri didadanya sehingga tidak bisa bermimpi indah" "Mimpi indah juga tidak layak buatnya, dia pantas merana sehi...