LOST

124 21 0
                                    


Jihyo menggendong jisoo di belakangnya seperti biasa dengan tangan mungil setia di leher bersama boneka pemberian jihyo, seperti yang diketahui bahwa jisoo tidak bisa berjalan seperti anak biasa lagi. Boleh dikatakan kakinya lumpuh total

.

"Unnie, hari ini sangat cerah ya"ujar jisoo menyandarkan pipi cangkungnya dibahu sempit jihyo

"Iya, sangat indah"ujar jihyo lagi-lagi tersenyum bahagia kerna bisa menghabiskan waktu yang tersisa ini untuk bayi manisnya

"Unnie, apa kau tidak lelah? "Ujar jisoo dengan nada sayu namun bisa di dengar jelas oleh jihyo

"Tidak! Soalnya kamu ringan kayak gendong bayi"ujar jihyo membuatkan jisoo terkekeh pelahan dibelakangnya

"Unnie....... "Panggil jisoo lagi, dapat jihyo rasakan tangan mungil yang melingkari lehernya melemah. Jantungnya sudah bergetar hebat dengan mata yang sudah berkaca

"Iya... Sa...yang"ujar jihyo dengan nada suara yang bergetar hebat

"Unnie....bisa gak aku istirehat? "Ujar jisoo semakin sayu kedengarannya

"Apa kau lelah? "Ujar jihyo tersedu-sedu dibalas lagi anggukan lemah dari jisoo

"Rehatlah.....rehatlah dengan nyaman sayang"ujar jihyo lagi-lagi cuba menahan tangisannya

"Makasih...unnie....aku mencintaimu............... "Suara sayu itu bisa saja tidak didengari oleh orang

.

Tangan yang melingkari lehernya akhirnya terlepas bersama boneka pemberiannya, tinggal tubuh yang sudah terkaku sedikit sejuk dibelakangnya

Kaki jihyo melangkah lesu dengan tangisan sejadi-jadinya, orang-orang hanya menatapnya aneh namun tidak menghirau mereka kerna berstatus anak gelandangan

Bughh"

Kepala jihyo terbentur pada objek kenyal di hadapannya membuatkan anak itu mengangkat kepalanya, kaget kedua pemuda tadi melihat anak itu menangis teresak-esak sambil mendukung anak kecil dibelakangnya

.

"Kamu gak apa-apa? "Ujar pemuda tadi melututkan tubuhnya dilantai untuk menyamai tinggi jihyo

"Hiks....bayiku....hiks....sudah tiada"ujar jihyo tersedu-sedu membuatkan mata kedua pemuda tadi meluas

.

Pantas tangannya mengambil jasad jisoo yang sudah tiada kepangkuannya, selepas memeriksanya sendiri pemuda itu mengangguk sayu kearah anak kecil yang menangis sejadi-jadinya dari tadi

.

"Dimana mama dan papa mu? "Ujar pemuda itu sedikit cemas

"Hik....hik....aku tidak punya mama dan papa"ujar jihyo masih lagi menangis membuatkan pemuda itu langsung menggendongnya sementara seorang lagi pemuda mengendong jasad jisoo

.

Keduanya membawa jihyo dan jisoo ke hospital untuk mendapat pengesahan sekaligus menyemadikan jasad jisoo untuk selama-lamanya

Disaat yang sama, jihyo pengsan tidak sandarkan diri sejak di gendong pemuda tadi. Sepertinya dia shock berat atas kehilangan jisoo sehingga pengsan

.

"Sekarang gimana? "Ujar salah seorang pemuda yang membantu jihyo tadi

"Huh~mana aku tahu, tapi sadis banget nasibnya"ujar pemuda itu tidak bisa lekang menatap wajah jihyo

"Ihh itu gak penting sekarang, yang penting kita harus semadikan anak kecil itu"ujar seorang pemuda lagi dibalas anggukan

.

PROTECTORS & DEFENDERSWhere stories live. Discover now