PUNISHMENT

164 20 1
                                    


Di track perlumbaan haram itu, sudah terlihat jelas jihyo sedang melepak bersama teman-temannya iaitu mark,renjun, yeonjun dan soobin.

Sejak awal pertemuan mereka tidak dirancang sama sekali kerna jihyo hanya datang seorang diri untuk berlomba sementara keempat pemuda itu datang sebagai penonton

.

"Kau gila! Gimana kalau daddy mu tahu soal ini"ujar renjun sudah mula cemas

"Dia sudah berangkat ke oversea, jadi tenang aja"ujar jihyo tetap santai sementara teman-temannya yang lain merasakan hal sebaliknya

"Kau terlalu lugu, apa kau masih belum kenal sama daddymu itu hah"pekik mark yang sudah berteman lama dengan jaemin dan jeno

.

Pernah terjadi dimana johnny turun ke track perlumbaan selepas dapat tahu jeno sama jaemin ikut lumba, keduanya diheret pulang secara paksa dan dihukum. Sejak itu si kembar tidak berani turun ke track kecuali sudah dapat izin dari johnny

.

"Aishh~lupakan soal itu dulu. Aku cuma perlu berlumba dan menang "ujar jihyo dengan tekadnya membuatkan keempat pemuda itu tidak bisa berkata apa-apa lagi

.

Wooyoung, hongjoong dan san sudah mempersiapkan motorbike mereka ke garisan pemula sementara jihyo langsung menyusul dengan wajah tidak persahabatnya

.

"Sudah bersiap untuk kalah hah"ujar wooyoung dengan wajah menyebalkan

"Yakin kau bisa menang"sinis jihyo dengan senyuman miringnya

"Huh~liat saja nanti"ujar san membolak anak matanya

"Jangan terlalu yakin"sinis hoogjoong pula

"Jika aku tidak yakin, maka aku tidak kesini bodoh!"ujar jihyo sengaja menekankan kata bodoh membuatkan ketiga pemuda itu berdengus kesal

.

"Sedia! "

Vroom" Vroom" Vroom" Vroom"

Handle motorbike di pulas menandakan bahwa mereka sudah bersedia

"Mula! "

Pecutan langsung dari keempat pemandu motorbike tersebut tidak menghiraukan lagi para menonton yang sudah bersorak apabila perlumbaan bermula

Benar-benar jiwa kompetitif jihyo keluar sehingga tidak memberi peluang kepada lawannya untuk memotong sama sekali , bahkan disaat dihimpit oleh beberapa kereta juga dia dengan santai terlepas tanpa mengurangkan kelajuan motorbike yang dipandunya

Siren polis mula kedengaran mengejar keempat penunggang tersebut, namun tidak dihiraukan oleh jihyo sama sekali kerna niatnya cuba satu iaitu menang perlumbaan ini dan itu muktamad!

Jihyo tersenyum lebar apabila dia berjaya sampai ke garisan penamat meninggalkan hoogjoong, san dan wooyoung dibelakang entah selamat atau tidak dari cengkaman polis

PROTECTORS & DEFENDERSWhere stories live. Discover now