15. Pasangan jurig

14 4 0
                                    

Hai semua, selamat membaca kembali cerita The Last Choice 😊

Note: Dimohon bijak dalam membaca. Apabila ada kata-kata/tindakan yang kasar jangan ditiru ya, frend^^

Happy reading ma frend, enjoyy ✨


°°°

Toko bunga milik Riri saat ini tengah ramai sekali pengunjungnya. Sejak pulang sekolah tadi Shena belum sempat mengganti seragamnya dengan pakaian kerja.

Cewek itu langsung bergegas membantu Laila-rekan kerjanya menyiapkan pesanan pelanggan.

Peluh di dahinya terus bercucuran. Sesekali dia mengelap keringatnya dengan punggung tangan. "Semuanya seratus lima puluh ribu, Mas." Bucket bunga mawar itu dia berikan kepada cowok berusia 23 tahun.

Cowok dengan kemeja kotak-kotak itu menjadi pelanggan terakhir setelah hampir setengah jam mereka sibuk melayani pembeli.

"Hadeh, capek juga." Laila sudah terkapar lemas di kursi toko.

Shena berjalan ke arah Laila dan memberikan sebotol air mineral yang tadi sempat dibelinya di jalan. "Minum dulu, Mba." Usia mereka terpaut lima tahun. Jadi Shena memanggilnya dengan sebutan 'Mba'

Laila melirik sekilas botol itu dan mengambilnya. "Terus kamu gimana?"

"Udah minum tadi di jalan, Mba," jawab cewek itu.

"Saya heran sama kamu. Emangnya kamu nggak capek kerja begini?" Itu adalah pertanyaan yang ingin Laila tanyakan pada Shena.

Shena ikut duduk di sebelah Laila. "Kalau ditanya capek, udah pasti saya capek, Mba. Tapi saya juga nggak mungkin diem aja. Sekarang nenek saya udah sakit-sakitan. Jadi mau nggak mau saya harus bantuin nenek cari uang."

Laila bisa melihat raut lelah di wajah remaja SMA itu. Dia menepuk-nepuk pundak Shena. Prihatin dengan hidupnya. "Sabar, ya, Shen. Saya yakin kalau kamu bisa lewatin ini semua."

"Makasih, Mba," katanya seraya tersenyum.

"Shena." Panggil Riri dari arah belakang.

"Iya, Bu?" Cepat-cepat Shena beranjak dari duduknya dan menghampiri Riri.

"Mulai besok kamu nggak usah kerja lagi, ya, di sini."

Perkataan Riri barusan mampu membuat Shena panik seketika. "Kenapa, Bu? Sa-saya ada buat salah, ya? Atau karena hari ini saya telat dateng ke toko? Kalau saya ngelakuin kesalahan, saya minta maaf, Bu. Saya mohon jangan pecat saya. Saya bener-bener butuh pekerjaan ini." Dia memohon pada bos-nya itu.

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Feb 20, 2023 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

The Last Choice (On Going)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora