"Shen, ayo pacaran."
"Apaan, sih. Nggak jelas lo."
________________
"Shen, lo mau nggak jadi pacar gue?"
"Nggak."
________________
"Gue suka sama lo, Shen."
"Udah berapa cewek yang denger lo bilang gitu?"
_______________
"Gue suka sama lo, Shen...
Hai semua, selamat membaca kembali cerita The Last Choice 😊
Note: Dimohon bijak dalam membaca. Apabila ada kata-kata/tindakan yang kasar jangan ditiru ya frend^^
Happy reading ma frend, enjoyy ✨
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
°°°
Nathan menyenderkan punggungnya di kursi yang berada di halaman belakang sekolah. Satu tangannya merogoh saku celana abunya, lalu mengeluarkan sebungkus rokok dari sana. Dinyalakannya pemantik api untuk menghidupkan rokoknya.
Bel istirahat baru saja berdering 5 menit yang lalu. Kali ini dirinya memutuskan untuk pergi ke halamaman belakang sekolah, tidak bergabung dengan teman-temannya.
Pikirannya sedang ruwet saat ini. Jadi dia membutuhkan waktu sendiri.
Ponselnya sedaritadi berdering. Dia melihat banyak notifikasi masuk dari beberapa gebetannya. Ya, Nathan memang dikenal Playboy di sekolah. Dia mempunyai lumayan banyak gebetan di sekolahnya, maupun sekolah lain.
Sintya: sayang, kamu di mana? kok aku cari di kantin sama kelas ga ada
Nathan: aku di halaman belakang sekolah
Sintya: aku samper ke sana, ya?
Nathan: iya
Tak lama setelah membalas pesan itu Sintya datang dengan plastik hitam di tangannya.
"Sayang, kok kamu nggak ke kantin?" tanyanya setelah duduk disebelah Nathan.
Nathan menggeleng. "Lagi males. Lagian aku mau nyebat juga." Ia menunjukkan puntung rokok yang dipegangnya.
Sintya mengangguk paham. "Ini aku bawain roti sama minuman buat kamu. Biar perut kamu nggak kosong." Ia menyodorkan sebungkus roti kearah Nathan.
"Makasih, sayang." Nathan tersenyum seraya mengelus lembut puncak kepala Sintya.
Sintya adalah pacar Nathan yang kesekian. Mereka baru jadian kemarin siang.
Meskipun banyak gadis yang tahu kalau Nathan tidak pernah serius dalam menjalin hubungan, tapi tidak sedikit juga dari mereka yang ingin menjadi kekasih Nathan. Walaupun mereka sudah tau akhirnya akan seperti apa. Dia juga tidak akan lama jika menjalin hubungan. Paling lama 2 minggu.
"Sama-sama, sayang." Sintya tersipu malu mendapat perlakuan itu. "Biar aku bukain, ya."
Nathan mengangguk seraya kembali memberikan sebungkus roti tadi untuk dibuka.
