Hola frend! Selamat datang di cerita kedua akuu 😊
Semoga kalian suka sama cerita ini ya, frend. Dan mau mengikuti cerita ini sampai selesai ☺️
9 Juli 2022
Note: Dimohon bijak dalam membaca. Apabila ada kata-kata/tindakan yang kasar jangan ditiru ya frend^^
Happy reading ma frend, enjoyy ✨
°°°
Seorang wanita paruh baya yang tengah membawa keranjang bayi itu terlihat tergopoh-gopoh menuju suatu tempat.
Langkahnya terhenti ketika sampai di sebuah rumah dengan papan yang bertuliskan "Panti Asuhan Kasih Ibu" diatas gapura gerbangnya.
Diletakkannya keranjang bayi itu didekat semak-semak yang berada di depan gerbang. "Maaf ya, sayang. Kamu terpaksa harus ditinggal disini." Tatapan terluka jelas terpancar di matanya.
Bayi itu tak henti-hentinya menangis kencang, seakan tak mau ditinggal sendirian.
Tangannya mengusap lembut wajah seorang anak laki-laki yang berada di keranjang bayi itu. "Kamu bakalan aman disini. Karena nanti kamu akan bertemu dengan orang-orang baik yang akan merawat kamu sampai dewasa, dengan penuh kasih sayang."
Bukannya berhenti menangis, justru tangisan itu semakin kencang terdengar.
Mendengar langkah yang mendekat, wanita tadi langsung berlari menuju tembok panti. Dia akan bersembunyi disana sampai ada orang yang menyadari keberadaan keranjang bayi itu didepan panti.
BẠN ĐANG ĐỌC
The Last Choice (On Going)
Teen Fiction"Shen, ayo pacaran." "Apaan, sih. Nggak jelas lo." ________________ "Shen, lo mau nggak jadi pacar gue?" "Nggak." ________________ "Gue suka sama lo, Shen." "Udah berapa cewek yang denger lo bilang gitu?" _______________ "Gue suka sama lo, Shen...