13. Undangan khusus

18 5 0
                                    

Hai semua, selamat membaca kembali cerita The Last Choice 😊

Note: Dimohon bijak dalam membaca. Apabila ada kata-kata/tindakan yang kasar jangan ditiru ya, frend^^

Happy reading ma frend, enjoyy

Happy reading ma frend, enjoyy ✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°

Siang ini koridor SMANHIGH sudah ramai dipenuhi anggota Cyber yang sibuk membagikan selembaran acara pembukaan Clothing Distro milik Nathan.

"Jangan lupa dateng ya, neng." Galang memberikan selembaran pada seorang siswi yang duduk di depan kelasnya.

Agam memerintahkan semua anggota Cyber untuk membagikan selembaran itu. Mereka berpencar menjadi beberapa orang. Dan Agam juga ikut membagikan selembaran dengan lima anggota inti Cyber lainnya.

Nathan menyipitkan matanya saat melihat seorang siswi yang dia kenal. "Kesya!"

Siswi yang bernama Kesya itu menoleh ke sumber suara. Di sana Nathan melambaikan tangannya, menyuruh Kesya untuk ke tempat cowok itu berada. "Kenapa, Kak?"

Nathan melirik jail ke arah Agam yang berada di sebelahnya. "Ini brosur spesial buat lo, dari Agam."

Sontak Agam langsung melotot kearah Nathan. Tapi yang dipelototi hanya cengar-cengir tak jelas. "Bukan dari gue."

Lutfi mendorong lengan Agam dengan kencang. "Ngaku aja kali, Bos. Kan lo yang bilang kalo lo mau Kesya dateng ke acara besok."

Sebenarnya yang dikatakan Nathan maupun Lutfi tidak benar sama sekali. Awal pertemuan Agam dan Kesya saja tidak baik. Mana mungkin Agam mau mengundang cewek itu untuk datang ke acara Nathan. Lagipula sepertinya Kesya juga masih kesal dengan Agam karena kejadian saat Masa Orientasi Siswa itu. Jadi itu hanya akal-akalan mereka saja untuk menggoda Agam. [Jangan lupa baca kisah Agam sama Kesya di lapak sebelah ya, frend

"Ngapain juga gue ngundang cewek galak kayak dia." Agam menyangkal ucapan sahabatnya.

Ucapan Agam barusan jelas membuat Kesya naik pitam. "Siapa juga yang mau diundang sama cowok nyebelin kayak lo!" Tanpa rasa takut, Kesya menunjuk wajah Agam.

Agam mengedikkan bahu acuh. Mata elangnya beralih menatap dua sahabat laknatnya itu. "Ngomong macem-macem lagi, gue tebas pala lo." Ancam Agam pada Nathan dan Lutfi. Lalu cowok itu pergi begitu saja dari sana. Malas menanggapi teman-temannya.

Nathan dan Lutfi bergidik ngeri mendengar ancaman ketua mereka. Padahal dia sendiri yang cerita kalau cowok itu suka sekali menjaili dan membuat Kesya kesal. Tujuannya untuk apa juga tak ada yang tahu.

The Last Choice (On Going)Where stories live. Discover now