12. Satu lepas, cari yang lain

32 4 0
                                    

Hai semua, selamat membaca kembali cerita The Last Choice 😊

Kipas-kipas cari angin. Satu lepas,
cari yang lain

-Nathan Nugroho

Happy reading ma frend, enjoyy

Happy reading ma frend, enjoyy ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Mobil sedan milik Nathan berhenti di depan sebuah bangunan berwarna hitam putih yang terlihat baru.

"Pa." Nathan menyalami punggung tangan Yuda yang memang sudah berada di sana sejak tadi. "Ini tempat apaan? Papa mau bangun cabang resto di sini?" tanyanya.

Yuda menggeleng. Membuat Nathan bingung. Cowok itu menoleh kearah Riri. "Atau Mama mau buat toko bunga di sini?"

Tapi Riri juga menggeleng. "Bukan, sayang. Ini buat kamu."

"Buat Nathan?" tanyanya untuk memastikan.

"Papa rasa di umur kamu yang sekarang, kamu sudah bisa terjun ke dunia bisnis. Dan Papa memberikan bangunan ini untuk kamu bangun menjadi bisnis kamu. Terserah kamu ingin berbisnis apapun, asalkan kamu bisa melaksanakan tanggung jawab kamu dengan baik," tutur Yuda.

"Sebenernya Papa kamu mau kasih ini sudah dari lama. Cuma Mama menyarankan untuk kasih ini saat kamu kelas 12 saja. Supaya kami juga bisa meyakinkan diri kamu untuk pegang tanggung jawab sebagai pebisnis di usia kamu yang menginjak dewasa ini." Papar Riri.

"Karena Mama juga mau kamu menikmati masa SMA dulu. Jadi kami memutuskan untuk kasih bangunan ini saat kamu memasuki kelas 12," lanjutnya.

Nathan berhambur ke pelukan kedua orangtuanya. Matanya berkaca-kaca karena terharu dan juga bahagia dalam satu waktu. "Makasih, Pa, Ma. Makasih karena kalian udah mau menyayangi Nathan seperti anak kandung kalian sendiri. Makasih karena udah baik sama Nathan."

Riri yang memang cengeng menjadi sesenggukan akibat menangis. "Sama-sama, sayang. Kamu jangan bahas ini lagi. Sekarang kamu adalah anak Mama dan Papa. Dan sampai kapan pun akan seperti itu. Kami sayang sekali sama kamu, melebihi rasa sayang kami pada diri kami sendiri." Tangannya mengusap lembut kepala Nathan dengan penuh kasih sayang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Last Choice (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang