30. Diam-diam

22 11 0
                                    


Halo semuanya!

Selamat pagi/siang/sore/malam

Yang baru mampir ke cerita ini, welcome to dunia anak Strict Parents

Jangan lupa vote+komen nya ygy, i hope you like my story Wattpad

• • •

Kini, semua perwakilan dari sekolah SMP Alderan sedang fokus bermain ponsel nya masing-masing sembari menunggu waktu sholat Maghrib.

Calvin dan Aldo sedang asik bermain game online di ponsel mereka masing-masing, Raja dan Reano sedang menonton film bersama. Sedangkan Reno dan Fauzan sedang menonton salah satu video Youtuber asal Indonesia.

" Kalo gue adek nya Jerome Polin gue rangking 1 mulu kali ya kalo pas ulangan. ", ucap Fauzan yang sedang menonton salah satu video milik Jerome Polin bersama Reno.

Reno mendengar hal itu pun lantas tertawa membuat Reano dan lain menoleh ke arah mereka.

" Otak lo rada minus soalnya kayak si Aldo. ", ucap Reno sembari menoleh ke arah Aldo yang tengah asik bermain game bersama Calvin.

Reano yang mendengar sang adik sedang meledek seseorang pun lantas berdeham, membuat Reno senyum-senyum sendiri.

" Mulut nya di jaga eno. ", ucap Reano sambil menatap sang adik dengan tajam membuat sang adik bergidik ngeri.

" Iya-iya maaf. ", ucap Reno kemudian, mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

" Ngefans lo sama gue eno? Kalo ngefans bilang aja nanti gue kasih tanda tangan gue. ", ucap Aldo namun, pandangan nya tetap ke arah layar ponsel.

" Dih! Ge-er lo do. ", Reno menggelengkan kepalanya kemudian, kembali fokus menonton video YouTube tersebut bersama Fauzan.

Suasana kembali hening di antara mereka. Namun, keadaan hening itu tidak berlangsung lama karena, Melodi dan Amanda datang kepada mereka sembari membawa minuman yang berada di kantung plastik hitam.

" Halo kak Reano, kak Reno. ", sapa Amanda dan Melodi bersamaan membuat sang pemilik nama menoleh serentak.

" Hai Melodi, Amanda. ", sapa Reano dan Reno sembari tersenyum.

Melodi menyerahkan plastik hitam berisikan minuman kepada Reno. Fauzan yang berada di sebelah Reno lantas dengan cepat mengambil kantung plastik hitam pemberian Melodi.

" Wahhh ada apa aja nih! ", seru Fauzan ketika membuka plastik hitam tersebut. Aldo mendekati Fauzan untuk mengambil minuman yang berhasil Fauzan keluarkan dari dalam plastik.

" Ada teh kotak gak?. ", tanya Calvin tetapi pandangan matanya tetap ke arah layar ponsel.

Aldo merampas kantung plastik hitam dari tangan Fauzan kemudian, mengobrak-abrik isi di dalam kantung plastik tersebut.

" Ada nya teh segitiga, baru nih! Mau kagak lo?. ", ucap Aldo. Calvin sontak menoleh ke arah Aldo dan menghampiri teman nya itu.

Calvin menjentik kening Aldo dengan kencang membuat Aldo menjerit.

" Aya Aya wae, mana ada teh bentuk segitiga atuh! ", ketus Calvin.

" HAHAHAHA ", tawa Fauzan membuat semua manusia di tempat tersebut menoleh.

" Thanks. ", ucap Reano pelan. Amanda yang mendengar hal itu sontak mengangguk.

" THANKS AMANDA, MELODI. UDAH BELIIN MINUMAN. ", ucap Aldo dengan suara yang kencang membuat mereka, lagi dan lagi menjadi pusat perhatian.

" Lama-lama gue budeg punya temen kayak lo, do. ", omel Calvin sembari meniup-niup telinga nya akibat getaran suara yang kencang dari suara teman nya tersebut.

" Lo baru deket sama dia beberapa jam aja udah ngeluh, apalagi gue yang selalu deket sama dia. Telinga gue auto ganti. ", ucap Fauzan mencurahkan isi hatinya ketika bersama Aldo.

" Iya nanti gue ganti, pakai telinga gajah tuh. ", ledek Aldo.

Adzan Maghrib pun berkumandang, mereka lantas mematikan ponsel masing-masing lalu berjalan ke masjid dekat sekolah tersebut.

" AMANDA TUNGGUIN! ", teriak Melodi ketika melihat Amanda telah bersiap ingin pergi ke masjid bersama yang lain.

" AYOK NANTI GUE TINGGAL NIH! ", ancam Amanda. Ia pun menunggu teman nya itu untuk mempersiapkan peralatan sholat Maghrib.

Melodi menghampiri Amanda yang tengah memarahinya karena ia lambat mempersiapkan peralatan untuk sholat.

" Ngapain marah-marah disini? ", suara serak Reano membuat Melodi dan Amanda melirik ke arah samping.

" eh... Itu kak, dia lama ambil mukena sama sajadah nya makanya aku marahin. ", ucap Amanda sambil menunjuk Melodi.

" Kakak gak sholat? Kakak nonis
kah? ", tanya Melodi ragu-ragu. Amanda dengan cepat menginjak kaki Melodi dengan kencang membuat Melodi meringis kesakitan.

" Gue 100% Islam ", ucap Reano untuk menjelaskan kepada Melodi, mungkin saja Melodi tidak mengetahui agama yang sebenarnya di anut oleh si kembar.

Ketika mereka sedang berbincang, tiba-tiba Calvin datang dan memukul bokong Reano menggunakan sajadah.

" MASYALLAH ANAK NYA BAPAK LANGIT BUKAN NYA SHOLAT MALAH DEKETIN CEWEK ", ucap Calvin dengan suara sangat keras.

" Masalah buat lo kah? Gak kan? Kalo gak ya kenapa lo yang repot ", ucap Reano dengan muka julidnya.

" Bukan nya gitu, tapi ini tuh udah masuk sholat Maghrib Lo belum ambil air wudhu, cepet sana! ", Suruh Calvin kepada Reano untuk mengambil air wudhu.

" Loh? Lo siapa nyuruh-nyuruh gue? Emang nya lo bunda gue atau
Reno? ", tanya Reano membuat Calvin menggelengkan kepalanya.

" RENO LANGIT ALDERAN NIH KEMBARAN LO BANDEL ", teriak Calvin. Reno yang habis mengambil air wudhu menggelengkan kepalanya akibat ulah Calvin.

Reno lantas menghampiri kakak kembarnya dan menjewer telinga kakak kembarnya tersebut dengan keras membuat Reano meringis kesakitan.

" Amanda, Melodi gue duluan ya. ", ucap Reno kemudian memberikan isyarat kepada Calvin untuk ikut dengan nya.

Jangan lupa vote nya ygy, see you on next chapter

Strict Parents Twins || Sunoo & Jungwon ENHYPEN (Revisi)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ