9. Permen Coklat

93 60 316
                                    

Hai hai haiiiii, kabarnya gimana nih? Semoga sehat selalu ya. Btw, cerita si kembar kembali update nihh. Sebelum baca jangan lupa votemennya yaa, kuy langsung baca cerita si kembar. Selamat membaca semua
























Setelah pulang sekolah, Raja mengajak teman-teman yang lain untuk menemani si kembar di rumah almarhum kakek si kembar karena mereka yang tidak ingin pulang kerumah akibat keinginan Reano. Rumah tersebut tampak ramai dengan sepeda di garasi dan beberapa sendal yang ditaruh di tempat rak penyimpanan depan rumah.

"AAAAAA BANG FAUZAN PELIT! teriakan seorang anak kecil yang membuat seisi rumah ingin menutup telinga nya masing-masing.

Ya anak kecil yang berteriak cukup kencang yaitu Shaka adik dari Raja Mahendra yang sedang bermain di kediaman almarhum kakek si kembar. Tak hanya Sakha yang berada disana, adik-adik temannya yang lain pun ikut memenuhi rumah luas dan sepi itu

Mereka ber 6 dan adik-adik mereka sedang bermain di rumah almarhum kakeknya si kembar, "Udah-udah de, makan yang lain aja ya," ucap Raja kepada adik nya agar adik nya itu tidak melanjutkan aksinya,"Tapi, Sakha mau coklat itu," Shaka cemberut akibat coklat yang berada di tangan nya di rampas begitu saja oleh Fauzan.

Fauzan pun memberikan coklat itu kepada Shaka agar dia tidak menangis. Kalau sampai ia menangis Fauzan akan di hajar habis-habisan oleh Raja. Setelah Fauzan memberikan coklat tersebut kepada Sakha. Shaka menjauhkan badan nya agar tidak berdekatan dengan Fauzan,"Reano sama Reno lagi ada masalah ya sama bokap nya?" bisik Aldo ke telinga Raja yang berada di samping nya.

Raja pun mengangguk dan melanjutkan aktivitas nya yaitu bermain ular tangga dengan Calvin. Aldo nelirik ke arah si kembar yang sejak tadi diam tidak bergerak sama sekali,"Ishh bang Calvin kok turun mulu sih, gak pro ah main nya," ucap
Shaka yang sedang fokus melihat Raja dana Calvin bermain ular tangga.

Calvin tidak menjawab perkataan Shaka tadi. Shaka bosan karena perkataan yang ia keluar kan tidak di respon sama sekali. Shaka pun pergi mengambil buku kesayangan nya dari dalam tas yang di bawa oleh Abang nya yaitu Fauzan. Rafa yang sejak tadi tidak melakukan apa-apa akhirnya, ia bergabung dengan Shaka untuk membaca buku bersama. Ketika Rafa dan Shaka membaca buku dengan serius, Adren yang tadi sedang mewarnai akhirnya tertidur di lantai dengan posisi tengkurap.

Shaka menatap Adren tertidur dengan posisi tengkurap. Ia menutup buku nya dan berjalan menghampiri Calvin yang masih bermain ular tangga. Tangan kecil Shaka meraih pinggir baju yang Calvin gunakan, "Abang, Adren bobo," ujarnya sembari menunjuk kearah Adren.

Calvin yang melihat adik nya tertidur di lantai dengan posisi tengkurap membuat ia memberhentikan bermain ular tangga dengan Raja untuk mengendong Adren ke dalam kamar untuk menidurkannya,
"Hasil dari seleksi kemarin gimana? Lo lulus, ja?" Reano membuka suara ketika sejak daritadi ia membungkam mulutnya.

Raja, Fauzan, Aldo, Reno, Rafa, Sakha, dan Xavier menoleh kearah nya. Bukan nya menjawab pertanyaan Reano, melainkan mereka bertatap-tatapan satu sama lain,"Besok, sebelum lomba olahraga antar sekolah itu dimulai," Raja menjawab pertanyaan sahabat nya itu.

Reano membulat kan mulut nya. Dan sedetik kemudian ia membungkam mulut nya kembali, "Panas-panas gini enak nya bikin jus," ujar Fauzan yang saat ini sedang tiduran di lantai sembari menatap langit-langit rumah almarhum kakek si kembar.

Aldo mengangguk, ia setuju jika panas seperti ini membuat sebuah jus yang menyegarkan untuk tenggorokannya yang kering, "Yok bikin, gue juga haus sama gerah nih, rasanya pengen minum yang seger seger gitu," ujar Aldo untuk mengajak teman-temannya itu membuat jus di dapur bersama-sama.

"Dede juga mau bang," Xavier menghampiri Abang nya itu dengan menggunakan tongkat yang bisa membantu ia menuntun jalan nya.

Xavier adik dari Aldo tidak bisa melihat sejak kecil atau bisa di sebut tuna netra. Aldo pun mengendong adik nya itu dan mencium kening adik nya itu sekilas,"Yaudah nanti Abang buatin buat kamu juga," Aldo mengelus lembut rambut milik adik nya tersebut. Kecupan kecil dari Aldo membuat hati Xavier yang menghangat. Meskipun ia tidak pernah melihat rupa wajah dari kakak laki-lakinya ini tetapi ia yakin bahwa wajahnya yang tampan seperti hatinya yang lembut.

Strict Parents Twins || Sunoo & Jungwon ENHYPEN (Revisi)Where stories live. Discover now